Advertisement
Momen Akhir Tahun Picu Peningkatan Inflasi DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Momentum perayaan Tahun Baru ikut mengerek inflasi di Jogja. Inflasi di Jogja pada Desember 2022 mencapai 0,65% (month-to-month/mtm). Namun, secara total setahun, inflasi DIY berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan pada 3 ± 1% (year-to-year/yoy).
Direktur Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DIY, Budiharto Setyawan mengatakan di penghujung 2022 DIY mencatatkan peningkatan inflasi.
Advertisement
Berdasarkan hasil rilis BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,65% (mtm). Dengan capaian tersebut, inflasi DIY pada 2022 secara keseluruhan berada pada level 6,49% (yoy).
"Realisasi inflasi tahunan ini cenderung terus melandai sejak September lalu yang sempat menyentuh 6,81 persen. Meski demikian secara keseluruhan tahun, inflasi DIY berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan pada 3 ± 1% [yoy]," katanya melalui rilis, Selasa (3/1/2023).
BACA JUGA: Inflasi Jogja pada 2022 Tembus 6,49%
Dia mengatakan peningkatan mobilitas masyarakat khususnya dalam menyambut momen akhir tahun mendorong meningkatnya permintaan barang dan jasa baik dari masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke DIY.
Hasil Survei Konsumen (SK) BI mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2022 sebesar 133,6 poin lebih tinggi dibandingkan November 2022 sebesar 127,8 poin.
Sementara dari hasil Survei Liaison, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas (hotel, restoran dan Katering) sejalan kenaikan aktivitas pariwisata.
Berdasarkan disagregasinya, lanjut Budi, inflasi bulanan DIY Desember 2022 terjadi pada semua kelompok, dengan sumbangan kelompok inflasi inti (core inflation) 0,17%; kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) 0,30%; dan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) 0,65%.
Berdasarkan komoditas, sambung Budi, penyumbang utama tekanan inflasi berasal tarif angkutan udara, telur ayam ras, emas perhiasan, tukang bukan mandor, dan tomat. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi cabai merah, daun melinjo, dan pisang.
"Pada kelompok administered prices, tekanan inflasi dipicu kenaikan tarif angkutan udara dan kereta api seiring peningkatan permintaan pada masa libur dan HBKN. Sedangkan dari sisi volatile food, telur ayam ras memberikan sumbangan utama inflasi," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Sugeng Arianto mengatakan tingkat inflasi mtm di Jogja pada Desember 2022 sebesar 0,65%.
Adapun kenaikan harga yang menyebabkan terjadinya inflasi terjadi untuk kelompok makanan, minuman,dan tembakau sebesar 6,85%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,92% dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement