Advertisement
Jumlah Warga Miskin Naik 200.000 Jiwa Per September 2022, Ternyata Ini Biangnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kondisi sosial yang mendorong atau naiknya angka kemiskinan di Indonesia pada September 2022. Di antaranya adalah penyesuaian harga bahan bakar minyak dan kenaikan harga pangan.
Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga komoditas pangan, seperti beras, terbukti menekan daya beli masyarakat yang berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan.
Advertisement
“Dengan melihat kenaikan garis kemiskinan dan faktor-faktor, bagaiman respons pemerintah menghadapi kenaikan BBM dengan memberikan skema bantuan sosial, maka kenaikan harga BBM diiringi dengan meningkatnya kemiskinan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (16/1/2023).
Keputusan pemerintah dalam menaikan harga BBM pada September 2022 mendorong kenaikan harga komoditas pangan dan nonpangan yang dikonsumsi penduduk miskin, seperti beras, telur ayam, cabai merah, BBM, hingga biaya kontrak rumah.
BACA JUGA: BPS Kini Deteksi Jumlah Kunjungan Wisatawan lewat Ponsel Warga
Margo menyampaikan perkembangan harga komoditas pangan pada periode Maret-September 2022 meningkat, yaitu naik 1,46%; gula pasir naik 2,35%: tepung terigu meningkat 13,97%; dan cabai meningkat 42,60%.
Meskipun beras mengalami kenaikan yang cukup kecil, tetapi andilnya terhadap komoditas sangat besar dan berpengaruh terhadap harga yang dibeli penduduk miskin.
Selain itu, kenaikan Pertalite meningkat 30,72%; kemudian Solar meningkat 32,04%; dan Pertamax naik 16%.
Adapun, kontrak rumah meningkat 0,97% dan elpiji ukuran 3 kilogram naik 1,58%. “Jadi penyesuian harga BBM itu berdampak kepada kenaikan harga-harga yang harus dibayar oleh kelompok penduduk miskin dan ini berpengaruh pada daya beli untuk penduduk miskin,” jelasnya.
Akibat kenaikan beberapa komoditas tersebut, jelas Margo, menyebabkan garis kemiskinan di September ini meningkat 5,95%.
Dari besarannya, garis kemiskinan sebesar Rp535.547 per kapita per bulan, itu lebih tinggi dari Maret 2022, yang saat itu sebesar Rp505.469.
Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada periode September 2022 naik 200.000 jiwa menjadi 26,36 juta jiwa, bila dibandingkan dengan Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement