Advertisement

Promo November

Sosok Michael Dell, Pendiri Dell Jadi CEO Termuda di Masanya

Asahi Asry Larasati
Selasa, 07 Februari 2023 - 12:47 WIB
Sunartono
Sosok Michael Dell, Pendiri Dell Jadi CEO Termuda di Masanya Michael Dell - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Michael Saul Dell dikenal sebagai pengusaha termuda pada masanya sekaligus penulis asal Amerika Serikat (AS). Namanya semakin populer setelah berhasil menjadi pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) raksasa komputer dunia, Dell Inc. 

Dilansir dari Britannica pada Senin (6/2/2023), pria kelahiran Texas, 23 Februari 1965 ini memulai bisnis komputer pertamanya dengan nama PCs Limited pada 1984 dengan modal US$1.000. Michael berhasil menjual komputer senilai US$80.000. Namun, karena begitu fokus dengan bisnis, dia memutuskan untuk berhenti kuliah pada usia 19 dari Universitas Texas, Austin.

Advertisement

Setelah mampu memberikan seluruh waktunya untuk bisnis tersebut, Michael memberanikan diri go public pada 1988. Nama PCs Limited kemudian menjadi Dell Computer Corporation, dan akhirnya Dell Inc, ketika lini produknya berkembang menjadi lebih dari sekadar komputer pribadi.

BACA JUGA : 11 Pengusaha Muda dan 5 Profesional Terima Penghargaan

Michael memiliki filosofi bisnisnya sejak awal yakni untuk mendapatkan pangsa pasar PC melalui kombinasi pemotongan biaya, mengurangi waktu pengiriman, dan menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik. 

Untuk mewujudkannya, Michael mempekerjakan eksekutif berpengalaman, baik untuk mengisi pekerjaan di perusahaan maupun untuk bertindak sebagai mentor pribadi, dan dia juga menekankan penjualan langsung di luar gerai ritel biasa.

Pada 1992, Michael menjadi CEO termuda dalam sejarah yang membuat perusahaannya masuk ke dalam daftar 500 perusahaan teratas versi majalah Fortune.

Dalam bukunya Direct from Dell: Strategies That Revolutionized an Industry (1999), Michael menguraikan kisah perkembangan perusahaan dan memberikan strategi yang dapat diterapkan untuk semua bisnis.

Pada 2004, Dell mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan. Namun, dia tetap menjabat sebagai ketua dewan direksi. Michael menjabat sebagai Dewan Yayasan Forum Ekonomi Dunia dan komite eksekutif Dewan Bisnis Internasional. Dia juga menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden AS untuk Sains dan Teknologi dan duduk di dewan pengawas Sekolah Bisnis India di Hyderabad.

Setelah mengalami kemunduran pada tahun 2006 karena penarikan kembali 4,1 juta unit dan perombakan divisi layanan pelanggan , Dell Inc kehilangan gelar produsen PC terbesar di dunia kepada Hewlett-Packard.

BACA JUGA : Bersaing di Muscab, 2 Pengusaha Muda Ini Siap Majukan

Berusaha untuk mengembalikan keadaan, Michael kembali menduduki posisi CEO pada 2007 guna mengawasi Dell. Ia melakukan perombakan besar-besaran pada perusahaan saat dia memindahkan fokus dari PC ke perangkat lunak dan layanan korporat serta perangkat elektronik lainnya.

Namun, perusahaan terus mengalami kesulitan, dan pada 2013 Michael mengumumkan rencana untuk membeli saham investor dan menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan tertutup.

Michael mendapat perlawanan yang sengit mengenai kesepakatan harga dengan para pemegang saham, yang dipimpin oleh Carl Icahn. Michael dan perusahaan investasi Silver Lake Partners akhirnya membeli perusahaan komputer tersebut dengan harga hampir US$25 miliar pada 2013.

Pada 2016, dia mengawasi kesepakatan teknologi terbesar saat Michael mengakuisisi perusahaan penyimpanan komputer EMC dengan nilai sekitar US$67 miliar. Perusahaan induk publik Dell Technologies dibentuk dan Michael menjadi CEO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu

Jogja
| Senin, 25 November 2024, 03:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement