Advertisement
Dewi Media Lestari, Berburu Laba sekaligus Berkah Usaha

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Mengambil peluang dan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi nilai awal berdirinya Dewi Media Lestari. Setelahnya, bekerja semaksimal dan seberkah mungkin, menjadi kunci bertahan hingga kini berusia 10 tahun.
Berapa pun jumlahnya, utang sering kali menjadi beban, apalagi kalau di atas Rp50 juta. Terlebih bagi keluarga Dewi Lestari yang tinggal di kampung, nominal itu menjadi sesuatu yang selalu tersemat di salah satu ruang pikiran.
Advertisement
Utang itu untuk membiayai keluarganya yang tinggal di Kretek, Bantul. Sebagai anak pertama, dia perlu berusaha lebih keras untuk membebaskan beban orang tua yang sudah lansia dari jeratan utang.
Semenjak lulus SMK, Dewi sebenarnya sudah bekerja sebagai graphic designer. Namun, dia tetap perlu mengambil pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan.
Jalan yang terbuka seiring kita berusaha, mungkin bukan omong kosong. Melalui berbagai pekerjaan sampingan, salah satunya membuatkan kartu nama, Dewi kemudian mantap keluar dari pekerjaan tetap dan memilih mendirikan usaha Dewi Media Lestari pada 2013. Dia melihat ada peluang yang lebih besar.
Di usia sekitar 20 tahun, seorang diri Dewi membangun usaha penyedia barang-barang promosi seperti seminar kit, merchandise, dan sejenisnya. Awal berusaha, bagian desain, mencari konsumen, sampai mengantar barang, ia lakukan sendiri.“Kami bukan dari keluarga yang berada, membangun usaha ini mungkin bukan dari nol, minus,” kata Tim Marketing Dewi Media Lestari, Detri Kurnia Tari.
“Kami dari keluarga tanpa modal, mau ke mana-mana butuh perjuangan, enggak semudah misal punya armada [modal] yang cukup,” kata perempuan yang juga adik kandung Dewi ini.
Meski belum tergolong banyak, tetapi order dari klien sedikit demi sedikit mulai berdatangan. Pesanan awal baru sekitar 50-100 paket.
Komunikasi Dewi yang baik menjadi salah satu keuntungan dalam membuka jalan. Sisanya terkait menjaga kualitas produk sampai ketepatan waktu.
BACA JUGA: Semakin Ngetren, Begini Sejarah Coworking Space di Indonesia, Pertama Kali Hadir di Kota Ini
Dewi juga menyediakan semua jenis barang sesuai permintaan konsumen. Meski setelah itu dia mesti pontang-panting mencari rekanan yang bisa memproduksinya.
Kesanggupan menyediakan semua jenis barang dan kepuasan konsumen ini yang ternyata membuat mereka datang lagi.
Masih di tahun pertama dan kedua membuka usaha, Dewi membuat web untuk promosi, sesuatu yang masih cukup asing kala itu.
Konsumen semakin deras berdatangan, termasuk dari berbagai instansi pemerintah. Terlebih adanya penawaran produk berupa tote bag furing yang kala itu sedang ramai menggantikan kantong plastik.
“Banyak yang nyari produk itu, terus mikir misal masih beli tas furing, biayanya tinggi. Akhirnya coba berdayakan ibu-ibu di sekitar rumah, mereka belum bisa menjahit, udah dibeliin dua mesin jahit, terus dipakai sampai bisa. Jadi sebelum ada tim di kantor, karyawan pertama justru penjahit,” kata Detri saat ditemui di kantor Dewi Media Lestari, Sorosutan, Umbulharjo, Jogja, Rabu (25/1/2023).
Barulah sekitar 2015, Dewi mulai merekrut tim untuk di kantor. Detri sebenarnya sudah mulai membantu, tetapi belum dalam konteks pegawai tetap.
Kini, sudah ada 33 pegawai yang bekerja di kantor Dewi Media Lestari. Sementara untuk penjahit yang merupakan tetangga Dewi sudah bertambah menjadi 30 orang.
Ribuan Konsumen
Pada prinsipnya, Dewi Media Lestari menyediakan semua kebutuhan konsumen. Dari yang termurah berupa bolpoin seharga Rp4.000 sampai termahal berupa power bank seharga Rp300.000.
Setiap paket bisa berisi kombinasi barang yang berbeda. Selama 2022, perusahaan ini telah menggarap lebih dari 2.200 order.
Satu order bisa berisi beberapa barang dan beberapa paket. Misal satu konsumen memesan 100 paket yang berisi lima barang. Salah satu jumlah order terbanyak sejumlah 3.000 paket dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman.
Keberagaman konsumen juga membuat produk Dewi Media Lestari sudah menjamah seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Bahkan beberapa barang sudah sampai luar negeri seperti Australia, Singapura, sampai Jerman.
Mereka biasanya mahasiswa Indonesia yang hendak membawa suvenir untuk kampus di luar negeri.
Perusahaan ini juga menyediakan layanan garansi produk. Apabila ada cacat atau barang yang tidak sesuai pesanan, ada pengembalian 100% barang terkait. Adapula fasilitas gratis desain dan gratis ongkir di wilayah DIY.
“Kami mengedepankan pelayanan, sampai punya pelanggan yang loyal. Misal di Google Review ada orang yang komentar jelek, yang bales justru pelanggan kami, menceritakan pengalaman baik mereka,” kata perempuan berusia 28 tahun ini.
Dewi Media Lestari juga mencoba memberi kemudahan pada konsumen. Salah satunya memberikan rekomendasi barang sesuai kebutuhan dan bujet konsumen.
Sistem pembayaran juga bisa disesuaikan dengan keadaan konsumen. Serta yang tidak kalah penting, perusahaan melihat tren dan fleksibel akan potensi perubahan kebutuhan di pasar.
“Kami juga mengutamakan keberkahan dalam berusaha. Kami berkomitmen tidak memberikan nota kosong dan sejenisnya. Mungkin itu sudah dianggap lumrah, tapi kami memberikan nota sesuai nominal pembelian,” katanya.
Layaknya manusia yang terus bertumbuh, Dewi Media Lestari juga berupaya terus berkembang. Kini usia usaha ini sudah 10 tahun. Di pertengahan 2023, akan ada pembukaan ruang workshop yang lebih besar. Pembukaan gedung workshop ini juga menjadi penanda target order dua kali lipat dari tahun lalu.
“Kami juga ingin ada kantor cabang di beberapa kota, dengan pusat produksi tetap di Jogja. Selain bisa lebih dekat dengan konsumen, harapannya bisa menjaring konsumen baru juga,” kata Detri.
“Jangka panjangnya, kami ingin menjadi holding company, merambah ke usaha di bidang lain.”
PROFIL USAHA
Nama usaha:
Dewi Media Lestari
Tahun berdiri:
2013
Instagram:
pusatseminarkitjogja
Alamat kantor:
Jl Ki Ageng Pemanahan No.35B, Sorosutan, Umbulharjo, Jogja.
Alamat workshop:
Kretek, Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement