Advertisement

Nilai Tukar Petani DIY Naik Menjadi 101,42%

Abdul Hamied Razak
Senin, 13 Februari 2023 - 20:47 WIB
Arief Junianto
Nilai Tukar Petani DIY Naik Menjadi 101,42% Ilustrasi petani. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Nilai Tukar Petani (NTP) DIY mengalami kenaikan indeks sebesar 1,41% dari sebelumnya 100% menjadi 101,42%.

Kepala BPS DIY, Sugeng Arianto mengatakan NTP DIY pada Januari 2023 mencapai angka 101,42%, mengalami kenaikan indeks sebesar 1,41% dibanding bulan sebelumnya sebesar 100%.

Advertisement

BPS mencatat kenaikan NTP terjadi di subsektor tanaman pangan sebesar 100,2%; subsektor hortikultura 124,83%; subsektor tanaman perkebunan rakyat 98,95%; subsektor peternakan 97,17; dan subsektor perikanan 92,57%.

"Kenaikan indeks NTP gabungan pada Januari disebabkan oleh naiknya tiga subsektor, mulai tanaman pangan sebesar 3,20 persen, hortikultura sebesar 3,51 persen, dan perikanan sebesar 0,09 persen," kata Sugeng melalui rilis, Senin (13/2/2023).

BACA JUGA: Hasil Panen Jagung Organik di Gorontalo Naik 2-5 Kali Lipat

Jika ketiga subsektor tersebut mengalami kenaikan, lanjut Sugeng, dua subsektor NTP turun, meliputi perkebunan rakyat sebesar 2,22% dan peternakan 2,63%. "Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian [NTUP] DIY Januari 2023 tercatat 102,69 persen, naik 1,00 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 101,67 persen," katanya.

Kemudian, sambung Sugeng, Indeks Harga Konsumen (IHK) perdesaan di DIY pada Januari 2023 secara umum mencapai 119,01% atau mengalami deflasi sebesar 0,33% dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 119,41%.

Statistisi Ahli Madya BPS DIY Amirudin menambahkan komoditas penyumbang indeks kenaikan harga terima petani berasal dari gabah, melon, kacang tanah dan cabai merah. Adapun penurunan harga bayar petani dipengaruhi oleh sejumlah komoditas seperti bensin, telur ayam ras, kacang panjang dan buncis.

"Nah, untuk NTUP indeks kenaikan harga terima petani berasal dari gabah, melon, kacang tanah dan cabai merah. Adapun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang naik 0,24 persen dipengaruhi oleh sewa tanah sawah, upah pemanenan, upah penanaman dan bakalan sapi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 02:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement