Nilai Ekspor DIY Naik 4,53%, Begini Detailnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Distribusi ekspor produk dari DIY banyak dilakukan dari Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Desember 2022, lokasi tujuan ekspor yang paling banyak adalah Amerika Serikat.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor Desember 2022 mencapai $54,8 juta atau naik 28,04% dibanding bulan sebelumnya. Secara keseluruhan, Januari-Desember 2022 nilai ekspor DIY mencapai $583,3 juta atau naik 4,53% dibanding tahun 2021.
Advertisement
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan jika dibanding Desember 2021, maka nilai ekspor dari DIY turun sebesar 14,51%.
"Secara kumulatif, nilai ekspor DIY selama periode Januari–Desember 2022 mencapai $583,3 juta atau naik 4,53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," katanya, beberapa waktu lalu.
Sugeng menjelaskan, ekspor Desember 2022 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu $22,8 juta (sekitar Rp346 miliar). Kenaikan terbesar ekspor DIY pada Desember 2022 terhadap November 2022, lanjut Sugeng, terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar $6,5 juta (sekitar Rp 98,7 miliar).
"Kalau berdasarkan sektor, ekspor hasil pertanian Desember 2022 menunjukkan kenaikan 66,67 persen dibanding November 2022. Adapun, ekspor hasil industri pengolahan naik 27,76 persen. Dibanding Desember 2021, ekspor hasil pertanian naik 150 persen," katanya.
Berdasarkan data BPS, ekspor barang asal DIY terbesar pada Desember 2022 dikirim melalui Jawa Tengah sebesar 70,07%, diikuti DKI Jakarta 27,92%, Jawa Timur 1,46%, dan DIY 0,55%. Ekspor DIY pada Desember 2022 tercatat 99,09% adalah ekspor barang-barang hasil industri pengolahan.
"Pada 2021 dan 2022, pertumbuhan ekspor Desember memiliki pola yang sama, yaitu mengalami kenaikan secara month to month," jelas Mutijo, Analisis Statistik BPS DIY.
Impor Turun
Sementara untuk impor, BPS DIY pada Desember 2022 angkanya mencapai $11,1 juta (sekitar Rp168,5 miliar) atau turun 11,9% dibandingkan November 2022.
Jika dibandingkan Desember 2021, nilai impor turun 21,83%. Sementara secara kumulatif, nilai impor Januari-Desember 2022 mencapai $145,6 juta (sekitar Rp2,2 triliun) atau turun 5,33% dibanding 2021.
Adapun negara pemasok barang impor terbesar pada Desember 2022 adalah China sebesar $5,2 juta (sekitar Rp78,9 miliar).
Adapun kelompok komoditas impor terbesar pada Desember 2022 adalah filamen buatan sebesar $2,5 juta (sekitar Rp37,9 miliar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Berencana Tutup 13 Gerai Sepanjang 2024, Begini Perjalanan Matahari Dept. Store di Indonesia
- Sepatu New Balance: Kombinasi Gaya dan Fungsi Terbaik
- Pekerja Migran Indonesia Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun
- Harga Pangan Hari Ini 24 November 2024: Beras, Cabai, Minyak Turun
- Kemenkeu Catat Realisasi Anggaran Infrastruktur Capai Rp282,9 Triliun hingga Oktober 2024
- Imbas PPN 12 Persen Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik
- Maksimalkan Kunjungan Wisata Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Strategi Kementerian Pariwisata
Advertisement
Advertisement