Advertisement

Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia Masih Rendah

Media Digital
Sabtu, 04 Maret 2023 - 11:07 WIB
Budi Cahyana
Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia Masih Rendah Omar S. Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah dalam acara penandatanganan kemitraan strategis dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Pertumbuhan ekonomi syariah melalui peningkatan literasi dan inklusi asuransi jiwa syariah, khususnya di kalangan generasi muda perlu terus dilakukan.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK di akhir 2022 menyebut tingkat literasi dan inklusi keuangan Syariah masing-masing hanya 9,14% dan 12,12%1.

Advertisement

Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S. Anwar mengatakan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik, generasi muda perlu memiliki pemahaman akan pentingnya asuransi jiwa Syariah dengan diiringi kemampuan pengelolaan finansial yang bijak.

"Sejalan dengan POJK Nomor 76/POJK.07/2016, kami berkomitmen untuk mendukung realisasi hal tersebut melalui berbagai kegiatan literasi dan inklusi asuransi jiwa Syariah bagi generasi muda, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).

Menurut Omar, Indonesia berada pada posisi strategis dalam perekonomian syariah global karena market size industri halalnya begitu signifikan dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia (87% dari total populasi). Meskipun demikian, katanya, tingkat literasi dan inklusi keuangan Syariah di Indonesia masih sangat rendah.

Omar menyampaikan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK di akhir 2022 tercatat tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing hanya 9,14% dan 12,12%1.

"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memanfaatkan peluang secara optimal, termasuk melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Tujuannya untuk meningkatkan literasi dan inklusi asuransi jiwa syariah," katanya.

Menurut Omar, edukasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Salah satu poin penting yang dapat disampaikan melalui edukasi ini adalah pemahaman bahwa asuransi jiwa syariah tidak hanya berlaku untuk golongan tertentu, tetapi juga berlaku untuk semua golongan.

"Hal ini selaras dengan prinsip kami yakni Sharia for All atau Syariah untuk Semua. Harapan kami, dengan semakin banyak masyarakat yang memiliki asuransi jiwa Syariah, maka semakin banyak masyarakat yang memiliki produk perlindungan yang halal serta dapat terbantu dalam mencapai tujuan finansial yang penuh berkah," kata Omar.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Prof Martin Kustati mengatakan Provinsi Sumatra Barat memiliki potensi keuangan Syariah yang sangat besar dengan didukung oleh komitmen kuat Pemerintah Daerah Sumatra Barat. "Kemitraan ini sangat strategis bagi kami untuk meningkatkan kesadaran pentingnya keuangan Syariah bagi mahasiswa, sekaligus mendukung upaya pemerintah daerah untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai Pusat Industri Halal Nasional di 2024," katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement