Advertisement
Mei Ini, GIPI DIY Prediksi Turis Asing Dongkrak Kunjungan Wisata ke Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut pada Mei 2023 kedatangan turis asing menjadi salah satu faktor pendongkrak wisata di Jogja.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto kunjungan turis asing akan terus meningkat dan puncaknya akan terjadi pada Agustus 2023 mendatang. Setelah Agustus akan melandai pada September hingga pertengahan Oktober 2023. Kunjungan turis asing akan rendah di November 2023 dan meningkat lagi pada Desember hingga tahun baru 2024.
Advertisement
BACA JUGA:Â Pergerakan Wisatawan saat Libur Lebaran 2023 di DIY Capai 1,6 Juta Orang
"Kalau kita lihat di Jogja sudah mulai banyak bule yang datang. Mei, Juni, Juli, peaknya di Agustus," ucapnya, Jumat (12/5/2023).
Selain turis asing, kunjungan wisatawan DIY pada Mei 2023 juga terdorong adanya Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi juga turut berpengaruh pada kunjungan wisatawan di Jogja. "Iya berdampak tapi itu seasonal, beberapa hari saat itu kan. Pasti ada efeknya," lanjutnya.
Meski demikian, jika dilihat dari jumlah wisatawan domestik, April 2023 masih lebih tinggi dampak dari libur lebaran. Menurutnya salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mendorong wisatawan di DIY adalah melalui komunikasi yang apik antar kabupaten dan kota.
Salah satu hal yang harus dihindari adalah saling memberikan efek negatif. Sebab mestinya kabupaten dan kota bisa maju bersama. "Bukan salah satu maju membikin dampak negatif, yang lain turun. Ini gak boleh terjadi begitu, tapi bagaimana komunikasi dibangun, juga sinergi dan strategi dibangun," jelasnya.
BACA JUGA: Kasus Korupsi SSA Bantul, Pengacara Bagus Singgung Keterlibatan Pihak Lain
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman Joko Paromo mengatakan wisatawan Mei 2023 cenderung mengalami kenaikan. Saat lebaran, kata Joko, masyarakat memandang Jogjakarta akan macet dan sangat ramai.
Oleh karena itu, sebagian wisatawan mengalihkan nya pada bulan Mei. Selain itu didorong juga banyaknya kegiatan syawalan dan tour dari berbagai kota. "Sedangkan tingkat okupansi Mei ini sudah mencapai rata-rata 50-60%, harapannya ke depan bisa lebih bagus lagi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
Advertisement
Advertisement