Advertisement
Harga Rumah Subsidi Naik Juni 2023, REI DIY: Kami Usul Jadi Rp200 Juta Per Unit
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY menyambut positif rencana pemerintah menaikkan harga rumah subsidi mulai Juni 2023.
Meski sudah ada kabar kenaikan, Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan sejauh ini belum mendapatkan kepastian, apakah kenaikan akan dimulai 1 Juni 2023 atau mundur.
Advertisement
"Rumah subsidi kami belum dapat, data terakhir yang kami dengar selalu janji, janji, dan janji dari pemerintah. Inipun kenaikannya menurut saya tidak realistis," ucapnya, Selasa (30/5/2023).
BACA JUGA: Wah! Harga Rumah Subsidi Naik Per Juni 2023! REI: Sudah Lama Kami Tunggu
Berdasarkan informasi yang diterima kenaikannya direncanakan sekitar 5-7%. Nantinya REI DIY akan kembali bersurat kepada pemerintah dan DPP REI, agar kenaikannya lebih tinggi lagi karena harga tanah di Jogjakarta sudah mahal.
"Kami menunggu, kalau rumornya hanya 5-7%, ya nanti DPD REI berkirim surat lagi," lanjutnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan DPR REI DIY mengusulkan harga rumah subsidi di Jogjakarta di harga Rp200 juta. Dia menyebut sudah ada limitasi di Jawa dan Sumatera di luar Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi] harganya sama di Rp150.500.000,-.
"Kalau di Jogja kami usulkan sampai Rp200 juta, tapi Kementerian PUPR punya standar sendiri. Kami gak tahu bagaimana mereka menentukannya," paparnya.
BACA JUGA: Pembangunan Rumah Bersubsidi di Jogja Rendah Padahal Kebutuhan Tinggi, Ini Penyebabnya
Mengutip dari Bisnis.com (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia/JIBI) Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Haryo Bekti Matoyoedo, mengatakan proses pembentukan aturan baru harga jual rumah subsidi berlangsung alot antar kementerian sehingga pemerintah membutuhkan waktu lebih panjang untuk menerbitkan aturan tersebut.
Rencana penyesuaian harga rumah subsidi agar sejalan dengan inflasi telah bergulir sejak tahun lalu. Namun, realisasi dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang dilanjutkan dengan Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR tak kunjung diteken.
"Proses ini sudah berjalan cukup lama dan sudah mendekati ujung. Diharapkan dari hasil pembicaraan dengan Kemenkeu, Juni akan keluar PMK nya," kata Haryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa, 22 Oktober 2024, Stagnan
- Sejumlah Harga Pangan Mulai Daging, Cabai hingga Beras, Kompak Turun Hari Ini
- Ini Harapan ISEI Cabang Yogyakarta untuk Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran
- PAFI Kabupaten Yahukimo Berkomitmen Layani Masyarakat Berkaitan dengan Kefarmasian
- DYN Clothingline Hadirkan Koleksi 'Legenda Jepang' di JMFW 2025
- Konsumsi BBM Subsidi di DIY dan Jawa Tengah per September 2024 di Atas 73%, Ini Rinciannya..
- Malyabhara Hotel Dukung Kegiatan Lari dengan Mengadakan Malyabhara Fun Run 2024
Advertisement
Advertisement