Advertisement

Ini Penyebab Harga Telur Meroket Hingga Melebihi Rp30.000

Indra Gunawan
Kamis, 01 Juni 2023 - 01:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ini Penyebab Harga Telur Meroket Hingga Melebihi Rp30.000 Harga Telur Meroket, Terdorong Harga Pakan Ternak. Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kondisi harga telur meroket di atas Rp30.000 per kilogram (kg). Namun hal ini dinilai wajar oleh pengamat karena struktur ongkos produksi telur turut mengalami kenaikan.

Adapun, merujuk Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga telur Rp30.700 per kg. Level tersebut di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) Bapanas yaitu Rp27.000 per kg.

Advertisement

Pengamat ekonomi pertanian Khudori mengungkapkan harga telur di tingkat produsen pun mengalami lonjakan, yakni mencapai Rp26.000 per kg. Level harga itu jauh di atas HAP yang ditetapkan oleh Bapanas sebesar Rp22.000-Rp24.000 per kg.

“Harga telur di produsen saat ini sudah di atas HAP di produsen. Ini terjadi karena ongkos produksi naik, terutama didorong oleh kenaikan harga pakan dan day old chick (DOC). Harga pakan naik karena didorong oleh kenaikan harga jagung, komponen penting penyusun pakan ternak,” ujar Khudori kepada Bisnis, Minggu (4/6/2023).

Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020) itu menjelaskan dengan struktur ongkos produksi telur yang naik khususnya jagung, maka telur pun akan mencari harga keseimbangan yang baru.

Baca juga: Tawuran di Jalan Kusumanegera Jogja Minggu Malam, Massa Saling Lempar Batu

“Yang perlu dilakukan pemerintah adalah menstabilkan harga jagung. Terutama memastikan harga jagung di tingkat peternak sesuai dengan HAP/HPP. Dengan begitu, HAP telur di produsen dan konsumen berangsur-angsur bisa kembali turun dan mendekati HAP sesuai diatur Badan Pangan Nasional,” tuturnya. Adapun jagung peternak sendiri per hari ini Rp6.310 per kg, naik 2,44 persen dibanding pekan lalu.

Sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) menepis anggapan tidak berupaya untuk mengintervensi harga telur di tingkat konsumen yang saat ini terus mengalami kenaikan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan jika harga terlalu tinggi di hilir pemerintah melakukan cek apa penyebabnya. Dia mengatakan, diinamika harga telur ini harus dilihat dari berbagai sisi atau komprehensif.

Arief menuturkan, apabila harga telur saat ini Rp30.000 per kilogram (kg) masih dalam batas wajar. Sebab, harga produksi peternak pun saat ini mengalami kenaikan khususnya jagung. Dengan demikian, harga telur saat ini tidak mungkin lagi berada di kisaran Rp23.000-Rp24.000 per kg.

“BM naik, pakan naik, pupuk untuk jagung naik, nggak bisa. Kita jangan egois di hilir tetapi hulunya di matikan,” ucap dia.

Melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga telur ayam secara rata-rata nasional sudah Rp 30.770 per kg atau naik Rp310 dibanding pekan lalu.

Lebih lanjut, Arief mengungkapkan teranyar pihaknya pun telah membantu distribusi jagung dari Jawa Tengah ke peternak mandiri di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sebesar 13 ton.

Sebelumnya, Bapanas juga telah memfasilitasi distribusi jagung dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan ke wilayah produsen telur di Jateng, Jatim, dan Lampung yang saat ini telah mencapai 1.100 ton. “Apabila kewajaran harga di peternak tidak dijaga bisa berdampak pada menurunnya jumlah peternak, akan banyak peternak mandiri kecil yang tidak berproduksi. Hal ini berujung pada menurunnya produksi telur nasional,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement