Advertisement
Gelar ToT di UNY, OJK Sasar Mahasiswa Jadi Agen Literasi Keuangan
Advertisement
JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Training of Trainers (ToT) bagi mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 21 dan 22 Juni 2023. Program Sobat Sikapi ini menyasar mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Selama dua hari mahasiswa UNY mendapatkan edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan. Bekal yang didapat dari kegiatan ini nantinya akan jadi materi yang disampaikan kepada masyarakat di tempat mahasiswa ini melaksanakan KKN.
Advertisement
Selama dua hari pelaksanaan ToT mahasiswa mendapatkan berbagai materi dari pakarnya. Misalnya salah satu materi tentang investasi dan pinjaman online (Pinjol) ilegal. Materi ini disampaikan oleh Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi OJK, Halimatus Sa'diyah. Menurutnya edukasi menjadi salah satu langkah pencegahan agar masyarakat tidak terjebak oleh Pinjol ilegal dan investasi bodong.
BACA JUGA: Begini Progres Pembangunan Tol Jogja Bawen
"OJK juga menerima aduan dan melakukan penegakan disiplin. Bagi yang tidak patuh bisa mendapatkan sanksi administratif, pembekuan usaha hingga dicabut izinnya," ucapnya, Rabu (21/6/2023).
Dia menjelaskan indeks literasi keuangan secara nasional trennya meningkat, namun di Jogjakarta justru turun meski masih diatas nasional. Sehingga gap antara literasi dan inklusi keuangan semakin lebar. Kondisi objektif ini patut jadi perhatian bersama.
Gap yang semakin jauh membuat aduan yang diterima OJK meningkat. Sebab masyarakat telah mengakses industri jasa keuangan namun belum memahaminya dengan baik.
"Banyak juga yang ikut investasi bodong dan ini tidak hanya di kota besar, tapi juga sampai ke daerah yang terpencil. Banyaknya orang yang ikut investasi bodong karena rendahnya literasi keuangan. Mereka ingin untung cepat dan besar tanpa paham risikonya," jelasnya.
Dia menekankan setiap investasi pasti ada faktor risikonya. Menurutnya banyak influencer yang tampil mewah di sosial media dan membuat orang berfikir dengan investasi bisa menjadikannya cepat kaya dan hidup mewah.
"Sekarang juga mudah dalam melakukan promosi, sosial media membuat mereka mudah sharing informasi yang menyesatkan. Ini trik penipuan investasi yang sering digunakan."
Tingkat Literasi di DIY Turun
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) indeks literasi masyarakat Indonesia baru mencapai 49,68% pada 2022. Meningkat dibandingkan tiga tahun lalu 2019 yang baru mencapai 38,03%. Sementara indeks inklusi 85,1% ini meningkat dari 76,19% pada 2019.
Gap antara literasi dan inklusi turun dari 38,16% menjadi 35,42% atau sekitar 3-4%. Gap ini menunjukkan masih ada masyarakat yang sudah mengakses produk jasa keuangan namun belum paham pada risikonya.
"Ini jadi pekerjaan rumah bersama untuk mempersempit gap ini. Mayoritas masyarakat hanya memahami manfaat produk tanpa pahami risiko yang melekat. Pemahaman yang terbatas membuat tingkat pengaduan masyarakat meningkat. Rentan pada Pinjol dan investasi ilegal," ungkapnya.
Khusus di DIY hasil SNLIK 2022 menunjukkan adanya peningkatan gap antara literasi dan inklusi keuangan. Inklusi keuangan meningkat dari 76,12% pada 2019 menjadi 82,08% pada 2022. Inklusi ini tidak diimbangi dengan literasi yang mestinya ikut meningkat.
"Sedikit ada penurunan meski indeks literasi DIY sudah di atas nasional. Di nasional sudah 49,68% di DIY pada 2022 menunjukan angka 54,55% meski sedikit turun indeks literasi dari 2019 58,53%," jelasnya.
Hasil SNLIK 2022 juga menunjukkan indeks literasi keuangan segment Perguruan Tinggi (PT) juga mengalami penurunan. Dari 77,69% pada 2019 menjadi 62,42% di 2022.
"Oleh karena itu diperlukan dukungan masyarakat salah satunya kelompok mahasiswa agar ikut ToT Sobat Sikapi. Sehingga terjadi peningkatan pemahaman terhadap produk dan layanan sektor jasa keuangan."
Pengetahuan yang didapatkan dari ToT ini bis ditularkan kepada masyarakat saat KKN. Sehingga masyarakat di lokasi KKN juga punya pemahaman dan keterampilan terkait pengelolaan keuangan, paham produk jasa keuangan dan lembaga keuangan.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Sumber Daya UNY, Edi Purwanta menyampaikan kegiatan ini menjadi bekal bagi mahasiswa yang akan KKN. Sehingga masyarakat tidak lagi terombang ambing dalam mengelola keuangan.
"Di sosial media banyak yang tertipu Pinjol, belum lagi yang tertipu investasi."
Selain dari OJK, materi ToT juga disampaikan oleh Bank BPD DIY dan juga Bursa Efek Indonesia (BEI). Tentang tabungan dan kredit mikro dan pengenalan investasi di pasar modal. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bincang Inspiratif 15th SATU Indonesia Awards 2024: Menebar Ide di Kota Kendari
- Kesatria Bengawan Solo, Tim Debutan yang Sangat Mengejutkan di IBL 2024
- Polisi Bongkar Pabrik Narkoba di Surabaya, Sita Jutaan Pil Koplo dan 9 Kg Sabu
- Pemkab Klaten: Study Tour Tak Dilarang tapi Sekolah Jangan Wajibkan Siswa Ikut
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Wawan Harmawan Mengembalikan Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota ke PDIP Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Awas! Rasio Kredit Macet Perbankan Bakal Naik, Ini Penyebabnya
- Kontainer Impor Menumpuk di 2 Pelabuhan, Ini Penjelasan Kementerian Perindustrian
- Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali Andal
- Hari Ini Harga Telur, Beras dan Cabai Cenderung Mahal
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Hadapi Defisit APBN 2,82 Persen
- Dibuka Ibu Negara, PLN Pamerkan Hasil Karya Pelatihan UMKM dalam HUT Dekranas ke-44
- Perkuat Ekosistem Bisnis Aviasi di Asteng, Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Perluas Kerja Sama Komersil
Advertisement
Advertisement