Advertisement
Dipasok dari Luar Daerah, Antraks Tak Berdampak Pada Pasokan Daging DIY
Sejumlah petugas memeriksa dan mengevakuasi sapi yang mati mendadak milik Jumiyo di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (27/6/2019). - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul tidak berdampak pada pasokan daging di DIY. Sebab, kebutuhan daging banyak dipasok dari daerah sekitar DIY.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan sapi dari Gunungkidul banyak dipasok untuk kebutuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dalam bentuk sapi hidup.
Advertisement
BACA JUGA: Soal Penetapan KLB Antraks Gunungkidul, Bupati dan DPRD Beda Pendapat
"Kalau di DIY banyak dipasok dari Bantul, Purworejo, Magelang, Boyolali dan dari daerah lain. Lebih banyak dari luar daerah. Sapi Gunungkidul terkenal keset lebih enak, jadi lebih laku, lebih mahal. Peternak lebih untung dijual keluar dalam bentuk ternak," paparnya, Sabtu (15/7/2023).
Menurutnya stok daging saat ini masih cukup. Masyarakat dihimbau untuk membeli daging yang tidak berasal dari wilayah terkontaminasi antraks. Disperindag berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan terkait hal ini.
"Beberapa waktu lalu juga sudah dikumpulkan dari Pemda DIY, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hal itu. Terkait Disperindag kan untuk memantau ketersediaan daging sapi," ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, harga daging sapi saat ini masih stabil, di kisaran Rp133.000 untuk kualitas yang bagus. Harga ternak berpotensi turun jika peternak merasa ketakutan lalu menjual ternaknya dengan harga murah.
Selama tidak sakit tidak perlu ketakutan. Pun mengalami sakit, masih perlu dicek untuk memastikan antraks atau bukan. Sebab penyakit ini bisa menular ke manusia.
"Tapi kadang-kadang peternak ketakutan kena, kemudian menjual. Ini edukasi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar peternak tidak buru-buru menjual ternaknya." (Anisatul Umah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 24 Desember 2025 dari Pagi hingga Malam
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



