Advertisement
Ini Penyebab Harga Emas Jatuh
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, TEXAS—Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang mengunci beberapa keuntungan setelah kenaikan selama empat hari berturut-turut ketika perlambatan inflasi AS mengangkat spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir kebijakan moneter ketatnya.
BACA JUGA: Harga Emas Batangan Termurah Hari Ini: Rp586.500
Advertisement
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi ditutup pada 1.956,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.963,60 dolar AS dan terendah di 1.949,00 dolar AS.
Emas berjangka naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023), setelah terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.963,80 dolar AS pada Kamis (13/7/2023), dan melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.961,70 dolar AS pada Rabu (12/7/2023).
Emas mengakhiri perdagangan Jumat (14/7/2023) dengan penyelesaian tertinggi sejak pertengahan Juni dan naik sekitar 1,7 persen minggu lalu. Rebound emas hanya perlu jeda sampai ada berita pasti tentang kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas mengalami kenaikan kuat karena dolar merosot ke posisi terendah 15 bulan, menyusul serangkaian pembacaan inflasi AS yang lemah. Data yang lemah juga mendorong peningkatan taruhan bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga untuk tahun ini.
Namun kenaikan emas juga agak dibatasi oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi AS, yang pada gilirannya membebani permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut.
Investor sekarang menantikan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang pada 26 Juli.
Survei bulanan produsen di Negara Bagian New York yang dilakukan oleh Federal Reserve New York menunjukkan bahwa indeks kondisi bisnis umum pada Juli 2023 dalam Survei Manufaktur Empire State turun 6 poin menjadi 1,1.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 17,60 sen atau 0,70 persen, menjadi ditutup pada 25,018 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 3,20 dolar atau 0,33 persen, menjadi menetap pada 987,50 dolar AS per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Jumat 26 Desember 2025
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Tambah 3,15 Juta Tabung Elpiji 3 Kg di Jateng-DIY
- Jelang Natal, Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Terus Menguat
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Bulog Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
- Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi: DKI Tertinggi, Jabar Terendah
- KAI Daop 6 Catat Pergerakan Penumpang Tinggi pada Libur Nataru
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
Advertisement
Advertisement



