Advertisement
BPD DIY Ajak Delegasi ASEAN Village Network Sambangi Desa Wisata
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar (kiri) bersama Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad (tengah) mengunjungi stan BPD DIY dalam rangkaian acara Pertemuan Back-to-Back ASEAN Collaborative Forum on Localizing 2030 SDGs in the Village Level, 1st AVN Meeting, dan ASEAN Rural Culture Expo in the Framework of ASEAN Identity, Rabu (26/7/2023). - Harian Jogja/Anisatul Umah
Advertisement
SLEMAN—Rangkaian acara pertemuan Back-to-Back ASEAN Collaborative Forum on Localizing 2030 SDGs in the Village Level, 1st AVN Meeting, dan ASEAN Rural Culture Expo in the Framework of ASEAN Identity ditutup dengan kunjungan ke Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Sleman, Rabu (26/7/2023).
Delegasi dari forum jejaring desa se-ASEAN termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia diajak melihat langsung wisata Tebing Breksi serta produk-produk UMKM dari semua negara peserta.
Advertisement
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan DIY sangat khas dan memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan. Sesuai dengan target Gubernur DIY, Sultan HB X, pertumbuhan ekonomi didorong ke desa.
Oleh karena itu, pembangunan desa harus didukung dengan teknologi, terutama untuk mengembangkan pemasaran. "Transaksi juga harus menggunakan teknologi, dan teknologi juga digunakan untuk memperluas pasar," katanya.
Menurut Santoso, DIY memiliki kekhususan sebagai Kota Budaya, Kota Pendidikan, dan Kota Wisata. Ketiga unsur ini memegang peranan penting dalam perekonomian. Oleh karena itu, BPD DIY mengembang misi menumbuhkan perekonomian di daerah sesuai dengan karakteristiknya.
Dalam mendukung pembangunan ekonomi, BPD DIY bermitra dengan Pemda dan kabupaten/kota di DIY. "DIY dengan karakteristik seperti itu menjadi tantangan, bagaimana BPD DIY mengambil peran. Visi misi kami menjadi bank tepercaya, istimewa, pilihan masyarakat," katanya.
BACA JUGA: BPD Berperan Penting dalam Pembangunan Desa dan Pengentasan Kemiskinan
BPD DIY, menurut Santoso Rohmad, juga terus mendorong transformasi transaksi digital hingga tingkat kelurahan. Di kabupaten/kota setiap pimpinan cabang bertugas melakukan edukasi melek teknologi, sehingga transaksi bisa lebih cepat dan akuntabel. BPD DIY juga memiliki keberpihakan kepada UMKM. Dengan pembiayaan untuk sektor produktif lebih dari 50%, BPD DIY tidak lagi disebut sebagai bank pegawai, tapi menjadikan UMKM sebagai mitra.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan semua negara peserta memamerkan produk UMKM. Hal ini perlu ditindaklanjuti, sehingga jaringan kerja sama bisa terus dikembangkan. "Alhamdulillah, semua kegiatan berjalan bagus. Hari ini kami menggelar pameran produk UMKM, termasuk produk dari negara-negara di ASEAN," katanya.
Kerja sama ini menjadi sebuah keniscayaan untuk terus dikembangkan. Jika jaringan desa-desa ASEAN berjalan dengan baik, ke depan bisa ada kerja sama badan usaha antardesa lintas negara. Ia menyebut ASEAN Rural Culture Expo in the Framework of ASEAN Identity akan menjadi platform untuk mengangkat produk unggulan desa, sekaligus melestarikan warisan budaya dan keragaman masyarakat pedesaan se ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Dorong UMKM Kebumen Berdaya Finansial
- Kasus Penipuan Digital di DIY Melonjak, OJK: Kerugian Rp129 Miliar
- Cadangan Devisa RI Naik Jadi 149,9 Miliar Dolar AS
- Ini Jadwal Lengkap Maganghub Kemnaker Batch 2 Tahun Ini
- Bulog Siapkan 100 Gudang Beras Baru dengan Anggaran Rp5 Triliun
- Pemerintah Siapkan Rebranding Pasar Pakaian Bekas Jadi Pusat Lokal
- Sebanyak 78.740 Orang Menganggur di DIY Per Agustus 2025
Advertisement
Advertisement




