Advertisement
Kelangkaan LPG 3 Kg, Menteri ESDM: Distribusi Harus Dievaluasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dua pekan terakhir kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan soal kelangkaan LPG 3 kg, sebenarnya alokasinya sudah cukup, namun perlu ada evaluasi terkait dengan distribusinya kepada masyarakat.
Advertisement
"Alokasinya sih cukup sih sebetulnya, kami tiap tahun menyediakan 8 juta ton LPG, di antaranya ya gas 3 kilo. Ini kita sedang evaluasi tim Pertamina dan ESDM bagaimana memang kita bisa menyiapkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran, tepat sasaran loh ya," kata Arifin Senin (31/7/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui adanya kelangkaan LPG 3 kg pada dua pekan terakhir karena adanya peningkatan konsumsi sebesar 2% karena libur panjang.
BACA JUGA: Malioboro Bakal Jadi Zona Rendah Emisi, Area Parkir Abu Bakar Ali Segera Dibongkar
"Gas 3 kilo ya kami sedang evaluasi sistem pendistribusiannya karena nah ini kita harus evaluasi karena harus bisa meminimalisasi potensi kebocoran," ungkap Arifin.
Arifin berharap dalam penyaluran gas LPG 3 kg dibuat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) seperti dalam penyaluran pupuk.
"Itu diinventarisir tuh di satu daerah kelompok-kelompok yang butuh LPG 3 kilo, berapa banyak orang dan terdaftar dan mereka ini nanti berhubungan dengan salah satu penyalur atau dua penyalur. Sekarang kita lihat bahwa penentuan penyalurnya pihak-pihak itu yang memang harus masih kita sempurnakan," kata Arifin.
Namun Arifin tidak menjelaskan di mana saja dugaan kebocoran distribusi LPG 3 kg. Namun yang dirasakan masyarakat adalah dampaknya yaitu dalam dua pekan terakhir terjadi kelangkaan LPG 3 kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
Advertisement
Advertisement