Advertisement
Potensi Pasar Keuangan Indonesia, LPS: Potensi Datang dari Generasi Muda

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Potensi investasi pasar keuangan Indonesia ke depannya akan datang dari kalangan generasi muda yang sadar investasi. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Namun, kesadaran investasi tersebut perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan.
Advertisement
“Generasi muda yang well-literate dalam investasi keuangan dapat semakin meningkatkan hasil investasi melalui keputusan dan strategi keuangan yang tepat. Sebaliknya, jika tingkat literasinya rendah maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal, atau bahkan tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan,” kata Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) di Jakarta, Senin (16/8/2023).
Ia mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksikan bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi, yakni penduduk usia produktif lebih besar ketimbang non produktif pada tahun 2020- 2030. Jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 68,01 persen dari total jumlah penduduk.
Lebih lanjut, Purbaya mengimbau para generasi muda untuk menginvestasikan sebagian dari hasil usaha untuk masa depan, sekaligus memperhatikan langkah-langkah yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan finansial jangka panjang.
Ia menilai menginvestasikan sebagian dari kekayaan pribadi merupakan salah satu strategi penting yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Mematok Anggaran Pendidikan Rp660,8 Triliun di RAPBN 2024
"Literasi dan inklusi keuangan memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan dan juga pelaku usaha yang turut berkontribusi dalam membayar pajak yang mendukung program-program pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," ujarnya.
Oleh karena itu, diharapkan dengan semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak orang yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat dengan tetap memperhatikan aspek pengelolaan risiko dan terus waspada perkembangan dengan teknologi di sektor keuangan.
Senada dengan Purbaya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menilai pentingnya peranan generasi muda dalam mendorong literasi keuangan Indonesia.
Pertama, generasi muda mendukung pembiayaan pembangunan melalui investasi yang menguntungkan investor domestik dengan menyediakan produk investasi atau keuangan, dengan harga yang baik melalui infrastruktur pasar bagi pelaku pasar yang lebih luas.
Kedua, generasi muda pelaku usaha sangat berpengaruh dalam meningkatnya jumlah investor, akan terus didorong untuk berinvestasi melalui kolaborasi sosialisasi ke empat otoritas di berbagai daerah.
Ketiga, menurut saran LPS, literasi keuangan harus dapat membuat investor menjadi tangguh dengan mendapatkan keuntungan dari investasi, mendukung pendalaman pasar keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

Beli Tiket KA Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Cek Caranya di Sini
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Mau Buka Usaha? Simak 10 Tips Sederhana Merancang Rencana Bisnis yang Sukses
- Perwakilan TikTok Indonesia Klaim 7 Juta Kreator Kehilangan Pendapatan
- Gelar Makan Malam & Fashion Show, Swiss-Belboutique Kenalkan Chadis Rooftop untuk Event Berkelas
- Dipantau Khusus! Ini 17 Kode Huruf Emiten Bermasalah Bagi Saham
- Resesi Dikhawatirkan Jokowi dan Sri Mulyani Tak Terbukti, Ini Alasannya
- Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Turun Rp6000 Menjadi Rp1.093 Juta per Gram
- TikTok Dilarang Jualan, Ini Bedanya Social Commerce dan E-Commerce
Advertisement
Advertisement