Advertisement
Jangan Melulu Ekspor, Pelaku Industri DIY Diminta Bidik Pasar Domestik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY meminta pelaku industri kecil menengah mengoptimalkan pasar dalam negeri yang potensinya sangat besar.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti mengatakan pasar domestik menjadi peluang besar bagi pelaku industri yang saat ini tengah mengalami penurunan permintaan ekspor.
Advertisement
"Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Jumlah penduduk Indonesia ini kan luar biasa," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (20/8/2023).
Syam berharap pelaku industri baik kerajinan, garmen, mebel di DIY tidak melulu berorientasi membidik pasar ekspor, apalagi di tengah gejolak ekonomi global yang tidak menentu.
"Di DIY sendiri kan juga potensi pariwisata yang mungkin membutuhkan buah tangan, butuh kerajinan yang kas yang menggambarkan DIY," kata dia.
Baca juga: Deretan Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut secara kumulatif, nilai ekspor DIY Januari-Juni 2023 mencapai 232,7 juta dolar AS atau turun 24,30 persen dibanding periode yang sama 2022.
Ekspor Juni 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu 17,3 juta dolar AS, disusul Jepang 3,6 juta dolar AS dan Jerman 3,4 juta dolar AS, sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar 9,6 juta dolar AS dan ASEAN sebesar 0,9 juta dolar AS.
Untuk beralih menggarap pasar domestik, menurut Syam, pelaku industri perlu melakukan penyesuaian secara cepat mulai dari kualitas, selera pasar, hingga harga jual.
"Misalnya produk-produk yang disukai di Eropa beda dengan yang disukai di Indonesia. Dari sisi harga tentu juga berbeda dengan harga ekspor," kata dia.
Bagi industri kecil menengah yang selama ini menggarap pasar ekspor, Syam mengatakan Disperindag DIY bakal membantu memfasilitasi untuk promosi serta memperkuat "branding" atau pengenalan merek produk mereka ke pasar lokal. "Banyak hal yang kami coba untuk bagaimana supaya IKM kita enggak terlalu terpuruk sekali, karena turun terus," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
- Pemerintah Diminta Kaji Ulang Penerapan Pajak UMKM di Shopee, Tokopedia Cs
Advertisement
Advertisement