Advertisement
Harga Gabah Tinggi, Daya Beli Petani di DIY Naik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat rata-rata harga gabah pada September 2023 kompak naik, baik di tingkat petani dan penggilingan secara bulanan atau month-to-month (mtm).
Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan di tingkat petani harga Gabah Kering Giling (GKG) meningkat 19,62% mencapai Rp7.016,67 per kg, sementara di tingkat penggilingan naik 19,16% mencapai Rp7.100 per kg.
Advertisement
Kemudian untuk Gabah Kering Panen (GKP) harga di tingkat petani meningkat 28,45% menjadi Rp6.330 per kg, dan GKP di tingkat penggilingan naik 28,31% menjadi Rp6.387,50 per kg. "Di tingkat petani dan penggilingan, bahwa ada kenaikan harga gabah, baik GKG maupun GKP," ucapnya, Senin (2/10/2023).
BACA JUGA: Harga Gabah Masih Terus Naik, Segini Angkanya
Dia menjelaskan dari 50 transaksi yang dicatat harga tertinggi untuk GKG varietas Ciherang dan IR-64 ada di harga Rp7.700 per kg. Sememtara harga terendah untuk GKP varietas IR-64 yakni Rp6.200 per kg. "Namun demikian, harga ini masih menempati posisi di atas harga pokok yang ditetapkan pemerintah, misalnya pada 24 Maret 2023 HPP [harga pembelian pemerintah] GKG tingkat penggilingan ditempatkan Rp6.200 per kg, sedangkan harga yang kami peroleh Rp7.100 ada selisih Rp900, tunjukan perbaikan di tingkat penggilingan," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk GKP di tingkat petani, HPP-nya ditetapkan Rp5.000 per kg dan penggilingan Rp5.100 per kg. Petani mendapatkan harga yang lebih tinggi sebesar Rp6.387,50 per kg di tingkat penggilingan, dan Rp6.330 di tingkat petani.
"Harga gabah itu memengaruhi indeks nilai tukar petani maupun indeks harga konsumen di perkotaan. Nyatanya, Nilai Tukar Petani [NTP] pada September 2023 sebesar 105,55 naik 2,09 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 103,38."
Sebelumnya, Manager Pengadaan Perum Bulog Kanwil DIY, Fansuri Perbatasari mengatakan tingginya harga beras belakangan ini berkaitan dengan pasokan dan permintaan. Masalah di sektor pertanian yang dihadapi saat ini adalah terkait dengan El Nino. “Jika musim hujan baru terjadi pada November 2023 mendatang, dan rata-rata umur padi 100 hari artinya pasokan baru melimpah pada awal tahun depan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Suzuki Jogja Gelar Seremoni Penyerahan Perdana Fronx, Apresiasi Kepercayaan Pelanggan
- Jelajahi Kreativitas Lokal dengan Cangkang Laut, Astra Motor Yogyakarta Gelar City Rolling Bersama Honda Scoopy di Cilacap
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Naik Bawang Merah Turun
- Rayakan HUT ke-17, Qhomemart Hadirkan Promo Spektakuler dari Diskon hingga Gratis Ongkir se Jawa
- Buka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
- Menteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan dan Kesinambungan Ekonomi
Advertisement
Advertisement