Advertisement

BI DIY Optimistis Inflasi Sesuai Target Sasaran

Anisatul Umah
Kamis, 02 November 2023 - 11:07 WIB
Ujang Hasanudin
BI DIY Optimistis Inflasi Sesuai Target Sasaran Pertumbuhan ekonomi ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY memperkirakan ke depan inflasi DIY akan terus berada di kisaran targetnya. Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim mengatakan kondisi ini didukung oleh upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam menjaga pasokan dan kestabilan harga.

Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), seperti operasi pasar dan pasar murah yang telah dilakukan sebanyak 360 kali, serta implementasi Strategi Pengendalian Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog. Juga dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli.

Upaya lainnya dengan penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik antar provinsi maupun intra provinsi. Serta terus memantau risiko El Nino secara periodik, salah satunya melalui pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan inflasi DIY akan terus berada pada kisaran targetnya," ucapnya, Kamis (2/11/2023).

Inflasi DIY pada Oktober 2023 tercatat dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat  inflasi sebesar 0,25% (month-to-month/mtm) pada Oktober 2023. Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi DIY tercatat sebesar 3,44%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 2,44%.

"Terjaganya inflasi dimaksud merupakan hasil koordinasi yang erat dan serangkaian implementasi kebijakan stabilisasi harga dan pemenuhan pasokan dari TPID DIY," ucapnya.

Dia menjelaskan tekanan inflasi disumbang dari kelompok pendidikan, makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok Bahan Bakar Minyak (BBM). Andil biaya pendidikan terjadi seiring penyesuaian biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlaku sejak 2013.

"Kondisi tersebut berdampak terhadap inflasi DIY, terlebih terdapat 128 perguruan tinggi di DIY. Pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga beras dan cabai rawit serta rokok putih," jelasnya.

BACA JUGA: Inflasi DIY Oktober 2023 3,44%, Biaya Pendidikan dan Beras Jadi Pemicu Utama

Advertisement

Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat El Nino. Harga cabai rawit juga meningkat akibat kekeringan yang memicu penurunan produktivitas cabai sehingga berdampak pada pasokan yang terbatas.  

Inflasi Oktober 2023 tertahan akibat penurunan harga sejumlah komoditas, seperti telur ayam ras, daging ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga. Pasokan yang terjaga menjadi sebab turunnya harga telur ayam ras dan daging ayam ras.

"Terjaga karena produksi telur yang memadai. Penurunan lebih lanjut dipicu oleh penyesuaian harga bahan bakar rumah tangga yang dilakukan oleh pelaku usaha." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bantul School Expo Digelar di Stasion Sultan Agung, Ajang Promosi Segala Kegiatan Pendidikan

Bantul
| Kamis, 02 Mei 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement