Advertisement
Kendaraan Ditarik karena Kredit Macet, Begini Prosedurnya versi Leasing

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perusahaan leasing atau multifinance akan melakukan penarikan kendaraan apabila nasabah menunggak dalam melakukan proses pembayaraan cicilannya alias kredit macet.
Kendati demikian, ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum akhirnya kendaraan ditarik oleh perusahaan pembiayaan.
Advertisement
Deputy Director Credit & Collection PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Denny Riza Farib menjelaskan perusahaan terlebih dahulu mengingatkan nasabah sebelum cicilannya jatuh tempo.
“Setelah jatuh tempo [belum dibayar] biasanya kami akan reminder satu sampai tujuh hari. Kami pakai soft collection melalui WA dan SMS, kemudian di atas tujuh hari pakai telepon,” kata Denny ditemui di kawasan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Denny mengatakan perusahaan akan melayangkan teguran apabila sampai dua minggu nasabah tidak membayar cicilannya.
BACA JUGA: Piutang Leasing Capai Rp447 Triliun
Penarikan akan dilakukan setelah perusahaan telah melakukan semua tahapan, dimulai dari mengingatkan tanggal jatuh tempo hingga memberikan teguran. “Apabila semua sudah dilakukan, tapi tidak ada penyelesaian, biasanya dilakukan penarikan, biasanya itu sudah masuk tunggakan ke dua bulan. Jadi penarikan itu cara terakhir,” tutur Denny.
Saat menagih, Denny mengatakan petugas juga wajib membawa beberapa dokumen yang diperlukan. Beberapa di antaranya surat tugas atau surat kuasa, surat peringatan, Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI), serta dokumen fudisia.
“Apabila petugas tidak membawa nasabah bisa melaporkan atau membawanya ke kantor Adira,” katanya.
Denny memastikan semua petugas penagihan Adira Finance baik internal maupun eksternal sudah bersertifikat SPPI. Di internal, Adira Finance memiliki 6.000 penagih yang semuanya bersertifikat.
Denny menyebut pihaknya tidak ingin menanggung risiko apabila mempekerjakan petugas yang belum memiliki sertifikat.
Selain itu, OJK juga telah mewajibkan petugas penagihan memiliki sertifikat profesi tersebut. Adapun sertifikasi tersebut diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.36/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Pada Kuartal III/2023, Non-performing Financing (NPF) Adira Finance berada pada tingkat 2,0%. Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan pada periode separuh pertama 2023 yakni 1,8%.
Berdasarkan data OJK, NPF Gross industri leasing tercatat mencapai 2,59% pada September 2023, sedangkan Agustus 2023 yakni 2,66%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
Advertisement
Advertisement