Advertisement
Stakeholder Berkolaborasi, Pergerakan Wisatawan Nataru Mungkin Capai 107 juta
![Stakeholder Berkolaborasi, Pergerakan Wisatawan Nataru Mungkin Capai 107 juta](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/01/1156789/wisatawan-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini dapat mendulang wisatawan nusantara hingga 104 juta pergerakan.
"Momen Nataru segitu penting untuk kami bisa mencapai, karena ini salah satu peak season ya kalau bicara sektor pariwisata dan kalau bisa mendulang 104-107 juta sendiri untuk Nataru," ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Advertisement
Meski demikian, lanjut dia, untuk mencapai target itu diperlukan kolaborasi dengan seluruh stakeholder sehingga capaian tahun depan dapat meningkat.
Baca Juga:
Arus Mudik dan Balik Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Prediksi Puncaknya
Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Mulai Dibuka
883 Ribu Kendaraan Diperkirakan Masuk Jogja di Libur Nataru, Ini Langkah Dishub DIY
Merujuk data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional.
"Pada libur Natal dan tahun baru pada tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi, meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Menurut hasil survei secara daring itu, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan tahun baru yang tertinggi ialah liburan ke lokasi wisata (45,29%). Kemudian liburan pulang kampung (30,1%), dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98%).
Berikutnya, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57% (39,97 juta orang) dan motor 17,92% (20,14 juta orang).
Untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16% (14,79 juta orang), pesawat 11,91% (13,38 juta orang), bus 10,94% (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04% (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44%. (3,86 juta orang).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182760/klithih-kekerasan-jalanan-freepik.jpg)
Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Kolaborasi Telin dan MEF Percepat Transformasi Digital di Indonesia
- Tingkatkan Peran Koperasi, Dinkop UKM DIY Gelar Simposium Nasional
Advertisement
Advertisement