GIPI DIY Minta Pemerintah Ikut Awasi Tarif Hotel Nuthuk di Libur Nataru
Advertisement
Harianjogja.com,JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut tarif hotel nuthuk di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa berdampak buruk pada citra wisata Jogja. Kenaikan tarif hotel saat peak season wajar terjadi sebab ini berkaitan dengan supply demand.
Berdasarkan data dari aplikasi travel online tarif hotel di Kota Jogja pada momen tahun baru 31 Desember 2023 - 1 Januari 2024 hotel bintang lima beberapa ditawarkan dengan tarif Rp2,5 juta hingga Rp2,9 juta. Sementara harga yang ditawarkan selepas tahun baru pada 30-31 Januari 2024 hanya di kisaran Rp1 jutaan.
Advertisement
BACA JUGA : Hotel Dilarang Aji Mumpung saat Liburan Akhir Tahun, Kenaikan Tarif Maksimal 15%
Sementara untuk hotel bintang tiga pada 31 Desember 2023 - 1 Januari 2024 tarifnya tidak jauh beda dengan bintang lima yakni kisaran Rp2,4 - 2,7 juta. Namun ada juga yang ditawarkan dengan harga Rp1 jutaan. Jika membeli pada 30-31 Januari 2024 tersedia hotel bintang tiga dengan tarif Rp500.000-600.000.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan perbedaan harga antara low season, high season, dan peak season pasti ada. Ini lumrah terjadi. Selagi masih dalam ambang batas.
"Memang di periode tertentu pasti ada sedikit perbedaan harga ini jadi hal yang wajar, tetapi dalam batasan koridor harga yang masuk akal dan reasonable untuk itu," ucapnya, Sabtu (9/11/2023).
Di beberapa periode yang berbeda dimungkinkan terjadi perbedaan harga 10-15%. Menurutnya kondisi saat ini sudah lebih baik sebab ada tambahan beberapa hotel baru. Sehingga kenaikan tidak sesignifikan sebelumnya.
"Suplai nambah secara otomatis pasti harganya gak akan bisa seperti sebelumnya saat supply terbatas dan demand tinggi. Satu hal yang perlu dipahami, nuthuk ini kan sebenarnya kondisi yang terjadi atas dasar hukum ekonomi," katanya.
BACA JUGA : Rute, Jalur dan Tarif Bus Trans Jogja, Bayar Pakai Non Tunai
Dia berharap agar pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Pariwisata bisa melakukan pengawasan, demi menjaga kondusifitas industri pariwisata khususnya perhotelan.
"Sama seperti pada saat Disperindag dan Organisasi Perangkat Daerah terkait operasi pasar sehingga bagaimana harga bisa stabil hal yang sama yang bisa dilakukan untuk menjaga kondusifitas itu," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sepatu New Balance: Kombinasi Gaya dan Fungsi Terbaik
- Pekerja Migran Indonesia Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun
- Harga Pangan Hari Ini 24 November 2024: Beras, Cabai, Minyak Turun
- Kemenkeu Catat Realisasi Anggaran Infrastruktur Capai Rp282,9 Triliun hingga Oktober 2024
- Imbas PPN 12 Persen Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik
- Maksimalkan Kunjungan Wisata Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Strategi Kementerian Pariwisata
- Shell Dikabarkan Bakal Menutup SPBU di Indonesia, Ini Kata Manajemen Perusahaan
Advertisement
Advertisement