Advertisement
Harga Beras di DIY Hari Ini, Disperindag DIY Sebut Baru Stabil Saat Panen Raya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut harga beras akan stabil dan stok meningkat saat musim panen pada Maret-April 2024 mendatang.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan saat ini memang sudah ada panen di beberapa lokasi, tetapi sifatnya masih parsial dan belum memasuki puncak musim panen.
Advertisement
"Harga beras akan stabil pada saat terjadi panen raya, dan harapannya saat itu Bulog bisa membeli produksi petani untuk cadangan pangan pemerintah, sehingga pada saat harga beras tinggi Stabilisasi Pasokan Harga Pasar [SPHP] bisa maksimal dilaksanakan," ucapnya, Senin (12/02/2024).
Dia menjelaskan target stok cadangan beras pemerintah saat ini juga belum terpenuhi. Sehingga pemerintah berencana melakukan impor 3 juta ton pada Januari hingga Maret 2024. "Kemudian tingginya [harga beras karena] permintaan. Salah satunya Bansos [bantuan sosial]," jelasnya.
Menurutnya Disperindag DIY juga terus melakukan pengawasan pada ketersediaan dan stok beras. Baik di distributor, pasar-pasar, hingga ritel, untuk memastikan ketersediaan beras.
Bahkan di pasar ritel ada pembatasan pembelian beras sebanyak dua karung agar tidak terjadi panic buying dan juga pemerataan konsumen. "Pasar murah baru kami laksanakan pada 20 Februari sebanyak 7 ton berbagai komoditi di halaman Disperindag. Kabupaten/kota juga sudah ada anggaran untuk operasi pasar dan pasar murah. Di Pemkot 60 ton per bulan untuk enam pasar pantauan," paparnya.
Update harga beras berdasarkan data Disperindag DIY per Senin, 12 Februari 2024 yakni Beras IR 64 Rp14.100 per kg, Beras C4 Rp14.200 per kg, Beras Delanggu Rp15.100 per kg, dan Beras Mentik Wangi Rp16.100 per kg.
Sementara itu melansir dari Harga Pangan Kabupaten Sleman per 12 Februari 2024 harga Beras Medium Rp13.256 per kg naik Rp389 per kg, Beras Premium Rp15.550 per kg naik Rp250 per kg, dan Beras SPHP Rp10.975 per kg naik Rp250 per kg.
BACA JUGA: Stok Beras Kosong di Toko Ritel Sleman sejak Sebulan Lalu
Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil DIY, Ninik Setyowati menyampaikan stok beras saat ini masih aman dan cukup untuk tiga bulan ke depan. Menurutnya Bulog saat ini masih menerima penambahan stok movenas [movement nasional] dari Jawa Tengah (Jateng). "Dan akan melakukan penyerapan DN [dalam negeri] saat masa panen yang diperkirakan pada April 2024," ucapnya.
Dia menjelaskan Bulog melakukan penyerapan beras Public Service Obligation (PSO) dan komersial. Untuk beras PSO harga pembelian Bulog sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah, dan saat ini harga beras di atas HPP.
Harga pembelian gabah/beras acuan Bulog yakni HPP Gabah Kering Panen (GKP) Rp5.000 per kg di petani, HPP Gabah Kering Giling (GKG) Rp6.300 per kg di gudang Bulog, dan HPP beras Rp9.950 per kg di gudang Bulog. "Untuk skema pengadaan komersial Bulog melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
Advertisement

Komunitas Motor Honda Yogyakarta, Kedu dan Banyumas Unjuk Gigi di Kompetisi Safety Riding Regional 2025
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Serap Lelang SUN Lebih Tinggi dari Target
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Pemerintah Diminta Perjelas Narasi Program Tiga Juta Rumah, Anggota DPR: Sampaikan dengan Bahasa Sederhana
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Keputusan Bank Indonesia Memangkas BI Rate Jadi 5,5 Persen Dinilai Tepat, Ini Penjelasannya
- Edukasi Kosmetik Anti Overclaim, PT Mash Moshem Indonesia Siap Bimbing Calon Beautypreneur di IFBC Yogyakarta
Advertisement