Advertisement
BKKBN DIY Gelar Penguatan Grand Design Pembangunan Kependudukan DIY

Advertisement
JOGJA—Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY menggelar acara penguatan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) DIY di Ruang Kencana Kantor Perwakilan BKKBN DIY, Kamis (29/02/2024). Acara ini digelar untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan GDPK.
Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan GDPK sudah ada sejak lama, dan keberadaannya sangat penting untuk membuat rencana pembangunan. Saat ini momentumnya pas sebab akan ada suksesi kepemimpinan sehingga akan ada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) baru.
Advertisement
"Di GDPK ini sangat penting sekali untuk membuat RPJPN dan RPJMN menjadi semakin konsen pada pembangunan kependudukan," ucapnya.
Tidak hanya untuk pusat pemanfaatan GDPK juga penting untuk daerah saat membuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian bisa digunakan untuk Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) masing-masing dinas.
Sehingga masing-masing dinas punya program yang langsung tepat pada sasaran. Oleh karena itu, kata Bonivasius, ia kerap berkeliling ke daerah untuk melakukan penguatan GDPK.
BACA JUGA: Kasus DBD di Gunungkidul Melonjak, Dua Anak Meninggal Dunia
"Saya sering keliling untuk mengangkat ini. GDPK ini penting yang selama ini hanya dokumen saja gak digunakan. Ini tujuan dari kegiatan hari ini," katanya.
Lebih jauh pemanfaatan GDPK ini dalam rangka mengejar Indonesia emas di 2045 mendatang, sehingga di dalamnya ada ageing population, generasi Z, generasi X, dan lainnya. "Membangun mereka untuk Indonesia emas."
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani mengatakan GDPK DIY dan lima kabupaten/kota lain saat ini sudah ada. Ini menjadi nilai plus yang dimiliki DIY. Keberadaan GDPK ini sangat penting untuk perencanaan pembangunan.
"Setelah disusun, kami perkuat lagi komitmen tim GDPK DIY dan kabupaten/kota dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan. Kemudian bagaimana pemanfaatan GDPK dalam pembangunan daerah," ungkapnya.
Menurutnya capaian GDPK di DIY ada enam, satu di tingkat provinsi, dan lima lainnya di kabupaten/kota. Untuk DIY review GDPK dilakukan pada 2023 dan penyusunan pada 2022.
Kabupaten Kulonprogo GDPK dibuat tahun 2018 untuk 2018 - 2035, dan sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2018. Kabupaten Bantul GDPK dibuat 2018 untuk 2018 - 2035.
Kabupaten Gunungkidul dibuat 2023 untuk 2023 -2045. Kabupaten Sleman dibuat pada tahun 2021 dan sudah ada peraturan daerahnya. Terakhir untuk Kota Jogja grand designnya untuk 2020-2045.
"Ini penyusunan 2023 sudah direview. Dari review kami melihat isi GDPK, ada beberapa perubahan data. Alhamdulillah GDPK DIY dan lima kabupaten/kota sudah semua tersusun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
Advertisement
Advertisement