Presiden Jokowi Curhat Sekarang Sulit Impor Beras
Advertisement
Harianjogja.com, BONTANG—Presiden Joko Widodo menyebut krisis pangan dunia membuat puluhan negara penghasil bahan pangan seperti beras dan gandum menahan ekspor mereka. Hal ini berdampak pada sulitnya Indonesia mencari negara produsen beras dan gandum untuk diimpor.
Dia pun mengungkap kesulitan mencari negara produsen beras dan gandum yang mau menjual produknya. Padahal, menurut Jokowi, dulu impor pangan sangat mudah.
Advertisement
"Sekarang ini semua negara 22 negara yang biasanya gampang kita beli beras sekarang ngerem semuanya, bahkan ada yang setop [ekspor] untuk bisa dibeli berasnya," kata Jokowi, Kamis (29/2/2024).
Menurut dia, bahan pangan ke depan akan menjadi sangat penting sekali bagi semua negara. Oleh karena itu, Indonesia perlu menggenjot produktivitas pangan dengan memenuhi kebutuhan pupuk.
Faktanya, komponen pupuk bahan baku pupuk RI juga masih impor sehingga kemandirian itu tidak dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi upaya pembangunan industri amonium nitrat oleh perusahaan patungan PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang.
BACA JUGA: Kasus DBD di Gunungkidul Melonjak, Dua Anak Meninggal Dunia
"Saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai upaya keras pembangunan industri amonium nitrat ini, ini penting karena 21% amonium nitrat kita masih impor," tuturnya.
Pembangunan pabrik KAN ini akan menekan impor sebesar 8%. Namun, masih ada 13% yang masih harus diimpor.
Kapasitas produksi pabrik amonium nitrat ini mencapai 75.000 ton per tahun dan 60.000 untuk asam nitrat. Adapun, investasi yang digelontorkan perusahaaan patungan PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana itu sebesar Rp1,2 triliun.
Selama ini, total kebutuhan amonium nitrat nasional sebanyak 580.000 ton, sedangkan produksi nasional baru sekitar 300.000 ton atau 79% dari total produksi.
"Kemandirian kita, produktivitas kita di bidang pangan menjadi lebih mandiri, lebih berdikari dan investasi yang telah ditanamkan sebesar Rp1,2 triliun itu tidak sia-sia, saya minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan," terangnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Bea Cukai DIY Sebut Hampir Semua Stakeholder Sepakti Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
- Road to Hakordia, Stan Inspektorat DIY Hadir di Jogja Ekraf Week 2024
- Tarif Pelayanan Penumpang Dipangkas 50% selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
Advertisement
Advertisement