Advertisement

Pertumbuhan Ekonomi DIY 2023 Tertinggi di Pulau Jawa

Sirojul Khafid
Minggu, 24 Maret 2024 - 05:27 WIB
Ujang Hasanudin
Pertumbuhan Ekonomi DIY 2023 Tertinggi di Pulau Jawa Parjiman (kedua dari kiri) dalam acara Pemaparan Kinerja Keuangan Industri Jasa Keuangan DIY, di Hotel Alana, Sleman, Sabtu (23/3/2024). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

SLEMAN—Pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2023 tumbuh positif sebesar 5,07 persen (cumulative to cumulative; ctc). Angka tersebut sedikit melambat dibandingkan 2022 yang tumbuh sebesar 5,15 persen. Meski menurun, pertumbuhan ekonomi DIY lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Parjiman, mengatakan capaian ini menjadikan DIY sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di pulau Jawa. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi (10,29 persen); Lapangan Usaha Transportasi (10,27 persen); dan Akomodasi Makan Minum (8,72 persen). Sementara itu, struktur perekonomian DIY didominasi oleh industri pengolahan (11,82 persen), pertanian (10,23 persen), serta akomodasi dan makan minum (10,18 persen).

Advertisement

“OJK DIY menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY sampai Desember 2023 dalam kondisi stabil dengan kinerja pertumbuhan positif. Di samping itu, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga seiring dengan pertumbuhan perekonomian DIY tahun 2023,” kata Parjiman dalam acara Pemaparan Kinerja Keuangan Industri Jasa Keuangan DIY, di Hotel Alana, Sleman, Sabtu (23/3/2024).

Beralih ke aset perbankan di DIY pada Desember 2023 tumbuh sebesar 3,88 persen (yoy). Kondisi tersebut melambat, apabila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (4,43 persen). Pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan di DIY di periode yang sama tumbuh sebesar 8,65 persen (yoy). Tiga sektor ekonomi yang tumbuh tertinggi secara yoy yaitu sektor konstruksi (70,89 persen); sektor real estate, usaha persewaan (44,98 persen); serta sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (31,49 persen).

Salah satu faktor penyumbang pertumbuhan kredit atau pembiayaan di sektor konstruksi adalah pembangunan jalan tol Jogja–Solo. Risiko kredit terjaga serta mengalami perbaikan kualitas rasio Non Performing Loan (NPL) dari 4,01 persen pada November 2023 menjadi 3,64 persen pada Desember 2023.

BACA JUGA: HBKN Berpotensi Dongkrak Ekonomi DIY di Triwulan I 2024

Kredit atau pembiayaan yang disalurkan kepada usaha kecil menengah (UKM) pada Desember 2023 mencapai Rp28,35 triliun. Capaian ini memperlihatkan pertumbuhan sebesar 7,58 persen (yoy) dengan market share mencapai 48,00 persen dari total kredit atau pembiayaan perbankan. “[Market share] menurun dari bulan sebelumnya dengan besaran 48,10 persen, namun telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 30 persen pada tahun 2024. Rasio NPL kredit atau pembiayaan UKM mengalami perbaikan kualitas dari 5,76 persen pada November 2023, menjadi 5,15 persen pada Desember 2023,” katanya.

Di sisi lain, kredit atau pembiayaan restrukturisasi Covid-19 pada triwulan IV tahun 2023 terus mencatatkan tren penurunan menjadi Rp3,73 triliun (triwulan III 2023: Rp4,59 triliun) atau ada penurunan baki debet sebesar 18,80 persen dibandingkan dengan triwulan III 2023. Kredit atau pembiayaan perbankan terdampak Covid-19 yang direstrukturisasi sebanyak 19.468 rekening, dengan baki debet sebesar Rp2,04 triliun atau 86,19 persen merupakan debitur UKM.

Kinerja perusahaan pembiayaan pada Desember 2023 bertumbuh positif. Penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan pada Desember 2023 menurun dibandingkan bulan sebelumnya secara yoy yang tumbuh sebesar 13,92 persen. Mayoritas pembiayaan yang disalurkan ke pembiayaan multi guna mencapai 70,88 persen. Rasio Non Performing Financing (NPF) mengalami perbaikan kualitas dari 1,88 persen pada November 2023 menjadi 1,76 persen pada Desember 2023.

“Transaksi pasar modal pada Desember 2023 mencatatkan perkembangan jumlah SID (single investor identification) Saham sebesar 106.985 atau tumbuh sebesar 18,27 persen yoy, SID Reksa Dana sejumlah 214.224 atau tumbuh sebesar 13,54 persen yoy, serta SID Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 17.075 atau tumbuh sebesar 20,31 persen yoy. Transaksi pasar modal di DIY didominasi oleh investor retail,” kata Parjiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Joko Pinurbo di Mata Tetangga, Low Profile dan Aktif Jadi Pengurus RT

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement