Advertisement
Indonesia Termasuk 10 Besar Negara di Asia yang Terdampak Tarif Trump, Berikut Daftarnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal berdampak pada negara-negara di Asia. Indonesia bahkan termasuk 10 besar negara yang bakal terimbas banyak.
Trump mengumumkan bakal menambah bea masuk produk ekspor Indonesia dengan tarif timbal balik sebesar 32% pada hari ini, Kamis (3/4/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Istana Klaim Antisipasi Dampak Kebijakan Tarif Impor 32 Persen Trump
Melansir dari Bloomberg, pungutan baru ini bersifat tambahan terhadap tarif yang telah berlaku sebelumnya, termasuk pajak 20% terhadap barang-barang China yang terkait dengan fentanil.
Selain itu, pengecualian untuk barang-barang jangka pendek juga telah dicabut. Bila ditelisik, Trump mengerek pengenaan tarif timbal balik pada sejumlah negara yang dinilai selama ini telah meraup keuntungan dari hubungan perdagangan dengan AS.
Di mana, Indonesia sendiri memang mencatatkan surplus dagang dengan Amerika. Pada akhir Februari 2025 saja, Indonesia mencatat surplus dagang dengan AS tembus US$3,14 miliar.
Bahkan, surplus tersebut jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yang kala itu senilai US$2,65 miliar. Tidak hanya itu, Trump juga sempat memberi sinyal bahwa penetapan tarif timbal balik disandarkan dengan pengenaan tarif impor yang ditetapkan sejumlah negara kepada Amerika.
Saat menyampaikan pidatonya, Trump menggenggam tabel yang menunjukkan bahwa Indonesia membebankan tarif impor sebesar 64% untuk komoditas barang dari Amerika.
Alhasil, Indonesia masuk ke dalam daftar 10 besar negara yang menanggung tarif Trump paling jumbo di Asia. Pengenaan tarif baru AS untuk Indonesia bahkan tak jauh berbeda dengan China yang merupakan lawan dagang paling kompetitif untuk AS sebesar 34%.
Berikut daftar tarif baru AS terhadap mitra dagangnya di Asia:
1. Kamboja: 49%
2. Laos: 48%
3. Vietnam 46%
4. Myanmar: 44%
5. Sri Lanka: 44%
6. Bangladesh: 37%
7. Thailand: 36%
8. China: 34%
9. Indonesia: 32%
10. Taiwan: 32%
11. Pakistan: 29%
12. India: 26%
13. Korea Selatan: 25%
14. Brunei Darussalam: 24%
15. Jepang: 24%
16. Malaysia: 24%
17. Filipina: 17%
18. Singapura: 10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pelita Air Dapat Penghargaan Sebagai Maskapai dengan Tingkat Ketepatan Waktu
- Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Gelar Pelatihan UMK Academy untuk DIY-Jateng
- KAI Daop 6 Yogyakarta Komitmen Hadirkan Perjalanan Tanpa Asap Rokok
- BI Rate Turun Lagi Jadi 5 Persen, Ini Kata ISEI Yogyakarta
- Kasus OTT Wamenaker, Mensesneg: Belum Dicopot, Tunggu KPK
Advertisement

Kraton Laporkan Pelanggaran Pemanfaatan Tanah Kas Desa Condongcatur ke Polda DIY
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- BPS Ingatkan Lonjakan Harga Beras dan Minyak Goreng
- Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Gelar Pelatihan UMK Academy untuk DIY-Jateng
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Turun, Cabai Naik
- KIKT Inisiasi Tur Darat 5.000 Kilometer Chongqing Jakarta
- Tokopedia-TikTok PHK Ratusan Karyawan, Begini Respons Asosiasi E-Commerce
- OJK Alihkan Layanan Izin dari Sijingga ke Sprint
- Tahun Ini SKK Migas Targetkan 15 Proyek Hulu Migas Beroperasi
Advertisement
Advertisement