Advertisement

Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri

Anisatul Umah
Jum'at, 29 Maret 2024 - 06:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri Panen padi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Perum Bulog Kanwil Yogyakarta telah melakukan penyerapan beras dalam negeri dengan mekanisme komersial, seiring dimulainya masa panen. Beras yang diserap sebanyak 600 ton dengan harga bervariasi di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Jumlahnya masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar komersial, sejumlah 600 ton," ucap Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik setyowati, Kamis (28/3/2024).

Saat ini panen sudah dimulai di beberapa titik, Bulog berharap saat panen semakin merata dapat melakukan penyerapan beras petani. Beras ini akan menjadi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk disimpan di gudang.

BACA JUGA: Kejar Panen 3 Kali Setahun, Petani di Prambanan Mulai Tanam Musim Kedua

HPP untuk CBP telah diatur melalui Peraturan Badan Pangan Nasional No 6 Tahun 2023. Rinciannya yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog Rp6.300 per kg, dan beras di gudang Bulog Rp9.950 per kg.

Menurutnya stok beras yang dimiliki Bulog Kanwil Yogyakarta saat ini 10.000 ton. Dalam waktu dekat akan ada tambahan movement nasional (Movenas) dari Jawa Tengah sebanyak 5.000 ton untuk memperkuat stok yang ada.

"Berikutnya secara berkala penambahan stok masih terus berlangsung. Selain itu Bulog juga telah siap melaksanakan penyerapan dalam negeri 2024 dari panen yang mulai ada di beberapa titik," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan Bulog melakukan beberapa upaya untuk memastikan keterjangkauan harga beras. Di antaranya Bulog melaksanakan penyaluran bantuan pangan untuk keluarga berpendapatan rendah. Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) 10 kg sesuai data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko Perekonomian.

"Dan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) melalui pasar tradisional, ritel modern, jaringan RPK/TPK yang berada di Wilayah Kerja Kanwil Yogyakarta," ucapnya.

Kemudian Bulog bersinergi dengan stakeholder seperti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi/kabupaten, Satgas Pangan Pemerintah kabupaten/kota, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, untuk melakukan pengawasan langsung ke pasar tradisional maupun ritel modern, guna memastikan harga beras sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Advertisement

BACA JUGA: Panen DIY April-Mei Diperkirakan Hasilkan Beras 192 Ribu Ton

"Selain monitoring harga, Bulog bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan juga dinas terkait melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), pasar murah di kapanewon maupun di halaman kantor-kantor sebagaimana permintaan instansi/dinas," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim menyampaikan untuk mengatasi tingginya harga beras saat ini, BI DIY bersama dengan TPID di tingkat provinsi dan kabupaten/kota menyelenggarakan gerakan operasi pangan murah Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah (GPN).

"Perkiraan kami ini juga sudah mulai panen. Harapan kami harga beras akan stabil," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Istri Joko Pinurbo Kenang Sosok Joko Pinurbo sebagai Pribadi yang Sederhana

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement