Advertisement
Sido Makmur Pesangkalan Banjarnegara Unggulkan Produk Kopi Organik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mengunggulkan kopi dengan model penanaman organik, Kelompok Tani Sido Makmur di Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kini sudah bisa memasok kopi ke beragam tempat.
Ketua Klomtan Sido Makmur Indra Cahya Kusuma menuturkan kopi organik terbuat dari biji kopi merah pilihan. Perkebunan ini terletak di wilayah Banjarnegara bagian selatan di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Para anggota Sido Makmur merawat secara organik dengan higienis sejak pembudidayaan tanaman, penyortiran bahan sampai proses pengolahan. Petani tidak menggunakan zat kimia dalam proses penanamannya.
"Kopi organik ini dibuktikan melalui sertifikat dari Indonesia Organic Farming Certifivation. Sejumlah kedai kopi di Banjarnegara sudah menjadi pelanggan kami [Sido Makmur]," ungkapnya kepada Harian Jogja, Sabtu (30/3/2024).
Sido Makmur menerapkan sistem pertanian organik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2016 untuk lahan seluas 18 hektare. Pada awal Februari 2023, kelompok tani di Pesangkalan itu mengelola lahan robusta seluas 20 hektare.
Indra menuturkan dirinya memulai usaha kopi pada 2014. Awalnya masih bergerak sendiri, belum berkelompok. Ketika merintis, dirinya memproduksi kopi luwak tangkar. Seiring berjalannya waktu, jenis kopi bertambah dan kini robusta menjadi produk yang paling laris.
Mendapatkan kredit usaha rakyat dari BRI, Indra dipercaya BRI Unit Pasarwage untuk mewakili kegiatan di Semarang, Jawa Tengah. Menjadi binaan bank pelat merah, Indra dan para petani mendapatkan pelatihan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah.
“Selain mendapat pelatihan pemberdayaan, promo usaha kopi Pesangkalan juga sangat terbantu dengan adanya BRI. Saat ini, Klomtan Sido Makmur sudah beranggotakan 32 orang,” paparnya.
Regional CEO BRI Jogja John Sarjono memaparkan Banjarnegara menjadi salah satu cakupan wilayah kerja BRI Jogja. Dari data yang ada, penyaluran kredit KUR terbanyak di RO Jogja 2023 adalah sektor perdagangan 42,2% dari total penyaluran KUR.
Selanjutnya ada sektor jasa 23,6%, sektor pertanian 21,0%, sektor industri pengolahan 11,7% dan sektor perikanan 1,6%. “Penyaluran KUR disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha debitur. Pemberian kredit didasarkan pada hasil kelayakan analisa usaha debitur,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dominan Berawan dan Lebih Sejuk, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Selasa 30 April
- Sempat Cerah Berawan, Prakiraan Cuaca Klaten bakal Hujan Selasa 30 April
- Mendung Hampir Sepanjang Hari, Simak Prakiraan Cuaca Wonogiri Selasa 30 April
- Gibran, MN X, dan Sandiaga Uno Ikut Nobar Indonesia vs Uzbekistan di Balkot
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Indonesia Vs Irak, Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
- Mendapat Uang dalam Waktu Lima Menit
- X8 Jogja City Mall: Destinasi Belanja Baju Lengkap untuk Couple maupun Family yang Serasi
- Perjalanan Guru TK Jadi Guru Petani
- Grand Launching Lincah.id: Melompat Lebih Tinggi Bersama Lincah.id
- Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman dan Stylish
- 13 Tahun Bergelut dengan Jambu Citra, Mistoro Ingin Perluas Jaringan Pemasaran
Advertisement
Advertisement