Advertisement
Maret 2024, Harga Beras Eceran Tertinggi dalam Sejarah Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga beras rata-rata di tingkat pedagang eceran pada Maret 2024 melambung tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras ini tertinggi sepanjang sejarah. Harga beras di tingkat eceran melonjak 20,07% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan, kenaikan harga beras di tingkat eceran sebesar 20,07% pada Maret 2024 merupakan yang tertinggi sejak Februari 2011. “Pada saat itu di Februari 2011 sempat ada inflasi beras lebih tinggi sebesar 23,34%,” kata Amalia dalam keterangan tertulis BPS, Senin (1/4/2024).
Advertisement
Berdasarkan data BPS Maret 2024, harga beras di tingkat eceran kembali terkerek naik meski harga gabah di tingkat petani dan tingkat penggilingan mulai bergerak turun. Tercatat harga beras di tingkat eceran menjadi Rp15.517 per kilogram atau naik 2,06% dari bulan sebelumnya Rp15.206 per kilogram, sedangkan secara tahunan naik sebesar 20,7%.
Kenaikan harga beras juga terjadi di tingkat grosir. Amalia mengungkapkan, harga beras di tingkat grosir pada Maret 2024 terkerek naik sebesar 0,90% (mtm) menjadi Rp14.528 per kilogram, sedangkan secara tahunan naik 20,64%.
Sementara itu, harga beras di tingkat penggilingan secara bulanan turun tipis sebesar 0,87% menjadi Rp14.150 per kilogram dari bulan sebelumnya Rp14.398 per kilogram.
Adapun, penurunan harga di tingkat penggilingan seiring dengan turunnya harga gabah di tingkat petani. Tercatat, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp6.736 per kilogram atau turun 7,24% secara bulanan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat di level Rp7.261 per kilogram. “Secara tahunan, [GKP] naik sebesar 27,71% (year-on-year/yoy),” ujar Amalia.
Untuk harga gabah kering giling (GKG), BPS mencatat terjadi penurunan harga dibanding bulan sebelumnya. Harga GKG pada Maret berada di level Rp8.121 per kilogram atau turun 5,47% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp8.591 per kilogram. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
Advertisement

Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Cari Smart TV untuk Streaming Netflix dan YouTube? Intip Rekomendasinya dari Polytron!
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
Advertisement
Advertisement