Advertisement
BPS Sebut Inflasi di Bulan Ramadan Naik Dikerek Komoditas Pangan
![BPS Sebut Inflasi di Bulan Ramadan Naik Dikerek Komoditas Pangan](https://img.harianjogja.com/posts/2024/04/01/1169986/inflasi-ekonomi-ilustrasi.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi atau indeks harga konsumen (IHK) pada Maret 2024 tercatat naik.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan inflasi pada bulan Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode-periode bulan Ramadan sebelumnya, kecuali pada 2022.
Advertisement
“Adapun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya kecuali pada 2022, inflasi pada bulan Ramadan ini relatif lebih tinggi, yaitu sebesar 0,52 persen,” katanya dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).
Sementara itu, Amalia mengatakan bahwa inflasi pada bulan Ramadan 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan Ramadan tahun ini.
Dia menjelaskan, komoditas penyebab utama inflasi pada Maret 2024 didominasi oleh komoditas pangan bergejolak, di antaranya telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, dan bawang putih.
BACA JUGA: Kementerian Ketenagakerjaan Awasi Pembayaran THR, Paling Lambat H-7 Lebaran!
Lebih lanjut, Amalia juga menyampaikan bahwa kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan andil inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta transportasi, pada momen Ramadan dan Lebaran 2022 dan 2023.
Namun demikian, berbeda dengan kondisi historis, kelompok pengeluaran yang juga memberikan andil inflasi yang besar selain makanan, minuman, dan tembakau pada bulan Ramadan tahun ini adalah perawatan pribadi dan lainnya. Kelompok perawatan pribadi dan lainnya ini memberikan andil sebesar 0,04% terhadap inflasi.
Di sisi lain, kelompok transportasi memberikan andil yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,01%, yang disebabkan oleh deflasi pada tarif angkutan udara sebesar -0,97%.
“Jika dirinci, terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara dan 17 provinsi mengalami inflasi tarif angkutan udara, sedangkan 1 provinsi lainnya stabil,” jelasnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- GAIA Cosmo Yogyakarta Gelar Pameran Lukisan Melibatkan 13 Seniman
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (27/7/) Anjlok Jadi Rp1,386 Juta per Gram
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Tingkatkan Peran Koperasi, Dinkop UKM DIY Gelar Simposium Nasional
Advertisement
Advertisement