Pedagang Baju di Kulonprogo Minim Omzet Jelang Lebaran, Kalah Bersaing dengan Toko Online
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Meskipun sudah mendekati lebaran tapi omzet toko-toko fesyen di Bumi Binangun belum melonjak.
Para pedagang sandang ini menduga belum melejitnya omzet jualannya lantaran kebanyakan masyarakat kini lebih memilih beli pakaian di toko online.
Advertisement
Mereka mengaku peningkatan omzet hanya terjadi saat awal puasa lalu. Omzet yang meningkat saat awal Maret itu pun belum signifikan. "Hanya berapa ratus ribu rupiah kenaikannya, sekarang landai lagi, tidak naik juga padahal udah mau Lebaran," kata Nur Hidayat, pemilik Amanda Fesyen, Senin (1/4/2024).
Berada di Pasar Sentolo, Amanda Fesyen sudah berdiri sejak lebih dari 10 tahun. "Makin ke sini omzet makin turun, ini bisnis keluarga, tujuan utamanya sekarang supaya tetap bertahan saja," kata dia.
Hidayat menjelaskan omzet toko fesyennya itu menurun jika dibandingkan lima tahun lalu. "Mungkin karena masyarakat sudah beralih ke toko online, hampir semuanya yang kemari pasti referensinya toko online. Tanyanya sambil menunjukan foto barang di toko online," ungkapnya.
Toko fesyen yang menjual berbagai macam jenis tas, sepatu, sendal, dan baju hingga aksesoris lainnya ini bahkan sudah tak memiliki karyawan karena omzetnya selalu turun. "Sekarang saya jaga sendiri, tidak ada karyawan lagi, turun terus soalnya, lebaran begini tidak terlalu berpengaruh," kata Hidayat.
BACA JUGA: 2027 Nilai Belanja Online di Indonesia Diprediksi Capai Rp1.872 Triliun
Selain itu, Amera Kerudung, sebuah toko di Kapanewon Wates juga tak naik omzetnya menjelang Idulfitri ini. "Sepi seperti ini, paling banyak lima pembeli saja sekarang," kata penjaga Amera Fesyen, Tini, yang berlokasi di dekat Pasar Wates.
Tini menyebut kenaikan penjualan hanya terjadi saat awal puasa kemarin saja. "Semoga mendekati Lebaran ini ramai, kalau omzet saya tidak bisa bilang yang jelas sepi begini," tuturnya.
Keberadaan toko online, menurut Tini, memang menurunkan omzet toko offline seperti tempatnya bekerja itu. "Meskipun cuma jilbab, sekarang banyak yang beli online. Pelanggan kami ini kebanyakan orang tua, ibu-ibu yang tidak menggunakan toko online," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
- Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025
- Ketimbang Kenaikan PPN, Ekonom Sarankan Pemerintah Bidik Kalangan Super Rich
- Mengenal Galeri 24, Anak Perusahaan Pegadaian untuk Investasi Emas
- Harga MinyaKita Melambung hingga Rp18.000, Kemendag Segera Panggil Distributor
- GATF Kembali Digelar di Jakarta, Hadirkan Lebih dari 500 Ribu Kursi dengan Harga Terjangkau
- Menko Bidang Pangan Sebut Ada Rencana Setop Impor Beras Tahun Depan
Advertisement
Advertisement