Advertisement
Pemudik Mulai Padati Terminal Giwangan, Begini Kondisinya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagian pemudik sudah mulai memadati sejumlah terminal bus di DIY, salah satunya adalah di Terminal Tipe A Giwangan. Meski belum signifikan, arus mudik dari DIY sudah dimulai sejak akhir Maret.
Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto menjelaskan peningkatan penumpang saat ini sekitar 10-15%. Dia menduga peningkatan ini karena bersamaan dengan libur mahasiswa sehingga mereka mulai pulang ke kampung halaman. Menurutnya puncak arus mudik akan terjadi pada 6-7 April 2024 mendatang.
Advertisement
Di hari biasa, menurutnya, jumlah bus di Terminal Giwangan sekitar 650 unit dan saat ini sudah lebih dari 700 bus. Sementara jumlah penumpang yang saat hari biasa sekitar 7.500-8.200 unit, kini sudah mencapai kisaran 9.500-10.000 penumpang.
"Pada 6-7 April [saat puncak arus mudik] bisa menyentuh angka 17.000-20.000 berarti 100 persen [peningkatannya]. Prediksi saya [dibandingkan tahun lalu] melihat data tiga tahun terakhir akan mengalami peningkatan 10-15 persen," ucapnya ditemui di Terminal Giwangan, Rabu (3/4/2024).
Peningkatan pemudik tahun ini, kata dia, juga diperkuat dengan adanya konfirmasi mudik gratis. Di mana mudik gratis mewajibkan penumpang turun di terminal tujuan dalam hal ini Giwangan.
Posko mudik Lebaran juga sudah dibuka pada Rabu hari ini, dan akan berakhir pada 19 April 2024. Selama periode mudik lebaran jumlah petugas akan ditambah. Biasanya per sif ada 8-10 orang akan ditambah setidaknya jadi 15 orang. Terminal Giwangan juga meminta bantuan kepada instansi terkait.
"Kami dari segi sarana benar-benar memantau, jangan sampai ada penelantaran penumpang. Bus-bus reguler di Terminal Giwangan kalau sudah penuh kami datangkan bus-bus cadangan baik dari bus pariwisata dan lainnya," jelasnya.
BACA JUGA: Mudik Lebaran Lalu Lintas Jalan Wonosari Bantul Bakal Direkayasa, Ini Detailnya
Setiap bus juga sudah dilakukan ramp check untuk menjamin keselamatan. Sehingga bus untuk mudik bisa dalam kondisi aman dan nyaman. Dia menyebut bus masih banyak diminati dan menjadi alternatif selain kereta api dan pesawat.
Sudah banyak bus dengan fasilitas yang nyaman seperti eksekutif, sleeper, dan double decker. Dengan jarak tempuh yang sama, waktu yang dibutuhkan saat ini tidak terlalu jauh daripada kereta api, bahkan lebih cepat.
Dia menjelaskan sebagai Terminal Tipe A, Giwangan menjadi terminal asal dan tujuan. Berangkat dari Terminal Giwangan dan akan kembali lagi ke sini. Sementara Terminal Jombor adalah Tipe B sebagai terminal lintasan, sehingga tidak berhenti lama di sana.
"Sama [disini meningkat di Jombor juga], kan itu untuk masyarakat yang tinggal di Jogja bagian Utara. Lebih dekat di sana, gak masalah karena ini pelayanan. Semua bus yang berhenti di sana dari Giwangan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menginap Super Hemat Selama Bulan Mei di The Atrium Hotel and Resort
- 4 Bank Bangkrut di April 2024, Ini Daftarnya
- Harga Emas Batangan Antam Merosot, Ini Daftarnya
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
Advertisement
Advertisement