Advertisement
Jadi Tempat Tujuan Mudik, Ekonomi DIY Berpotensi Kecipratan Dampak Positif Peredaran Uang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DIY menjadi salah satu kota tujuan mudik di Indonesia. Banyaknya pemudik tersebut dinilai akan berdampak pada peningkatan uang beredar yang muaranya bisa mengerek perekonomian di daerah.
Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo mengatakan banyaknya pemudik ke DIY akan berdampak pada peningkatan uang beredar.
Advertisement
Menurutnya uang beredar layaknya oli bagi mesin, sebagai alat pendorong pertumbuhan ekonomi di DIY. Selama jumlah uang beredar masih terkendali dampaknya akan positif. Ia menyebut tambahan pengunjung ke DIY berdampak pada peningkatan konsumsi hingga penginapan.
Pemudik membelanjakan uangnya ke situ. "Mereka datang, belanja, tidur, hiburan, dan beli oleh-oleh di DIY," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Meski berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, namun ada ongkos yang harus dibayar oleh DIY. Salah satunya dampak kemacetan. "Jadi ini perlu dihitung, yang jelas tambahan uang beredar dari pendatang akan menambah perputaran uang di DIY," tuturnya.
Di sisi lain, kata Sri, dampak yang harus jadi perhatian bersama adalah inflasi di bulan April 2024. Ia memperkirakan akan lebih tinggi dari Maret 2024. "Potensinya itu. Kan konsekuensi uang beredar, di sisi lain inflasi, wajar."
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi di Dunia
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim mengaku telah menyediakan uang kartal Rp5,5 triliun terdiri dari penarikan bank (outflow) dari BI Rp4,5 triliun dan Transaksi Uang Kartal Antarbank (TUKAB) Rp1 triliun untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Menurutnya jumlah uang kartal tersebut meningkat 5,8% (year-on-year/yoy) dari tahun lalu Rp5,2 triliun (outflow BI dan TUKAB).
Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan pada saat libur Lebaran 2024 di DIY. "Memang ini masih estimasi, semoga masih bisa dijaga sesuai perkiraan masing-masing bank yang sebelumnya sudah masukkan ke kami. Rp5,5 triliun tadi kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu naik 5,8 persen.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Nobar Lesehan bareng Warga, Sultan Bilang Begini Usai Timnas Kalah di Semifinal Piala Asia U-23
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
- Membangun Ekosistem Anggrek di Magelang
- Jagung dan Pasar Senja, Alat Salamrejo Kulonprogo Bangkitkan Ekonomi Rakyat
- Mendapat Uang dalam Waktu Lima Menit
- X8 Jogja City Mall: Destinasi Belanja Baju Lengkap untuk Couple maupun Family yang Serasi
- Perjalanan Guru TK Jadi Guru Petani
- Grand Launching Lincah.id: Melompat Lebih Tinggi Bersama Lincah.id
Advertisement
Advertisement