Advertisement

Promo November

Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya

Dwi Rachmawati
Rabu, 17 April 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya Petani memanen padi di sawah yang berada di Dusun Jalakan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Selasa (16/4/2024). - Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Serapan gabah pada panen raya masih rendah meskipun relaksasi harga pembelian pemerintah (HPP) telah dilakukan.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan rendahnya produksi di petani menjadi faktor utama penyerapan gabah pada tahun ini turun drastis.

Advertisement

Adapun, data Perum Bulog mencatat hingga 14 April 2024, jumlah pengadaan dari dalam negeri baru mencapai 120.000 ton gabah atau setara 64.000 ton beras.

Jumlah pengadaan beras tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata penyerapan beras petani pada periode Januari-April 2021 hingga 2023 mencapai 375.000 ton. "Karena produksi tahun ini sampai dengan April lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Bayu, Rabu (17/4).

Selain produksi padi yang anjlok di tahun ini, Bayu juga membeberkan bahwa kualitas gabah petani menjadi kendala bagi Bulog dalam melakukan penyerapan di lapangan.

Menurutnya, tidak sedikit gabah petani yang memiliki kadar air tinggi di atas batas yang ditentukan. "Kualitas gabah, sebagian besar lebih basah," ujarnya.

Kendati begitu, Bayu mengklaim bahwa relaksasi harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.000 per kilogram cukup membantu Bulog dalam mengoptimalkan penyerapan gabah petani. Namun, lagi-lagi, kata Bayu, produksi yang terbatas dan kualitas gabah yang rendah menghambat pengadaan. "Relaksasi HPP cukup membantu, tetapi panen yang terbatas dan kualitas yang terganggu juga jadi kendala," jelasnya.

Meskipun menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam melakukan pengadaan beras lokal di tengah panen raya, Bayu mengaku tetap optimistis Bulog dapat menjaga stok cadangan beras pemerintah (CBP) berada dalam kondisi aman minimal 1,2 juta ton hingga akhir tahun. 

Pasalnya, importasi juga menjadi opsi pengadaan yang diandalkan dalam memenuhi stok CBP.  Adapun pemerintah pada tahun ini resmi menugasi Bulog untuk mengimpor beras hingga 3,6 juta ton. "Pengadaan dalam negeri dan luar negeri [impor] akan dikelola sebaik-baiknya," ucapnya. 

Turun Drastis

Senada, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah membenarkan serapan gabah petani sepanjang 2024 turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebanyak 46% dari jumlah gabah yang terserap dilakukan saat panen di April 2024.

Penyerapan gabah dalam jumlah besar dilakukan Bulog di beberapa wilayah kerja mereka yang juga menjadi sentra produksi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Selatan dan DIY.

Dalam keterangan resminya, Perum Bulog mengakui bahwa penyerapan 64.000 ton beras petani pada periode awal tahun tersebut masih lebih rendah dibandingkan penyerapan beras petani pada periode Januari-April 2021 hingga 2023 yang rata-rata mencapai 375.000 ton.

BACA JUGA: Ada Panen Raya, Harga Gabah dan Beras di Bantul Turun

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan HPP gabah dan beras. Penyesuaian harga mulai berlaku 3 April hingga 30 Juni 2024.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia No. 167/2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

Secara terperinci, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp5.000 per kilogram naik menjadi Rp6.000 per kilogram. Lalu, gabah kering giling (GKG) di gudang Perum Bulog yang sebelumnya Rp6.300 per kg naik menjadi Rp7.400 per kilogram.

Sementara itu, HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 20%, dan butir menir maksimal 2% yang sebelumnya Rp9.950 per kilogram dipatok menjadi Rp11.000 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement