Advertisement
IHSG Tercatat Melemah Usai Libur Lebaran

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan sepekan periode 16-19 April 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,74% ke posisi 7.087,317 dari 7.286,882 pada penutupan pekan lalu.
Kepala BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan ada beberapa penyebab IHSG melemah. Salah satunya disebabkan oleh tensi politik antara negara-negara di kawasan Timur Tengah. Serangan Iran ke Israel menyebabkan IHSG melemah signifikan setelah libur lebaran.
Advertisement
BACA JUGA : BEI DIY Targetkan 25.000 Investor Baru di 2024
Faktor lainnya adalah kenaikan US Treasury yield atau imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Seiring terjadinya peningkatan inflasi AS dan dinamika geopolitik. "Dari data kami, memang kami lihat pasca libur lebaran IHSG mengalami penurunan," ucapnya, Sabtu (20/4/2024).
Beberapa rilis data ekonomi domestik dalam dua pekan terakhir turut mempengaruhi pelemahan IHSG. Salah satunya adalah data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Maret 2024 sebesar 3,05% (year-on-year/yoy), meningkat dari Februari 2024 2,75% yoy.
Selain itu, cadangan devisa (Cadev) Indonesia periode Maret 2024 sebesar 140,4 miliar dolar AS, turun dibandingkan Februari 2024 sebesar 144 miliar dolar AS. Periode libur lebaran pada 8-15 April 2024 juga turut menyumbang pelemahan IHSG.
Irfan berharap investor dalam negeri baik nasional maupun di DIY agar tetap optimistis merespons situasi saat ini. Diharapkan konflik tidak menimbulkan perang terbuka antara kedua negara. "Karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain," lanjutnya.
IHSG sedikit terkoreksi pada penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024), turun 1,11% ke level 7.087,3. Sementara pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG sempat turun lebih dalam sebesar 1,45% ke posisi 7.063,1.
"Dari data kami, tercatat 115 saham naik, 456 saham turun, 204 saham stagnan," jelasnya.
BACA JUGA : Prediksi Harga Saham Pekan Ini dan Pengaruh Sentimen Dalam Negeri
Sekretaris Perusahaan PT BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan data perdagangan selama sepekan mayoritas ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham. Meningkat 36,53% menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,01 juta kali transaksi pada sepekan lalu.
Menurutnya rata-rata nilai transaksi harian saham juga meningkat 26,01% menjadi Rp15,64 triliun dari Rp12,41 triliun pada sepekan lalu. Volume transaksi harian saham meningkat 10,34% selama sepekan, menjadi 17,37 miliar lembar saham dari 15,75 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
"Kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan yaitu sebesar 1,42% dari Rp11.887 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.718 triliun pada penutupan pekan ini," ucapnya. (Anisatul Umah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
Advertisement

Sidang Pertama Gugatan Terkait Ijazah Jokowi di PN Sleman, Penggugat Minta 14 Data
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Pemerintah Diminta Perjelas Narasi Program Tiga Juta Rumah, Anggota DPR: Sampaikan dengan Bahasa Sederhana
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Keputusan Bank Indonesia Memangkas BI Rate Jadi 5,5 Persen Dinilai Tepat, Ini Penjelasannya
- Edukasi Kosmetik Anti Overclaim, PT Mash Moshem Indonesia Siap Bimbing Calon Beautypreneur di IFBC Yogyakarta
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
Advertisement