Advertisement
Gas Melon Kosong Di Beberapa Pengecer DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg atau gas melon kosong di beberapa pengencer DIY. Salah satu pedagang eceran di Kotagede, Nafi mengatakan gas baru kosong kemarin sore. Biasanya per tabung dijual Rp20.000 tetapi karena langka dinaikkan jadi Rp21.000 per tabung.
"Karena langka dijual Rp21.000, yang lain ada yang lebih mahal," ucapnya ditemui Selasa, (11/6/2024).
Advertisement
Salah satu pedagang di Papringan Caturtunggal, Tati mengatakan tabung saat ini masih tersedia. Dijual dengan harga Rp22.000 per tabung. "Stok ada kami jual Rp22.000," tuturnya.
Baca Juga: Pembelian Gas Melon dengan KTP Mulai Diterapkan di Sleman, Warga: Ribet!
Pengecer lain, Rio di Caturtunggal, Rio mengatakan stok kosong sepekan ke belakang. Biasanya saat langka dijual Rp23.000 per kg, namun saat ini naik menjadi Rp25.000 per kg.
"Dari pangkalan sudah dibatasi. Harga tergantung stok, kalau langka mahal," tuturnya.
Sementara salah satu penjaga pangkalan LPG 3 Kg di Caturtunggal, Depok, Eti mengatakan penjualan ke pengecer memang dibatasi, 80% harus langsung ke konsumen.
Saat ini dia sebut stok tengah kosong, padahal jumlah tabung sudah ditambah dari 50 tabung jadi 80 tabung. Menurutnya dari Pertamina memang melarang untuk menjual banyak ke pengecer.
"Harus langsung ke konsumen akhir, mikro. Datang hari Kamis, Sabtu sudah habis," jelasnya.
Baca Juga: Pembelian Gas Melon per 1 Juni Wajib Pakai KTP
Menurutnya penjualan LPG 3 Kg tidak menentu, kadang baru disetor dua hari kemudian habis, kadang baru habis menjelang disetor lagi. Dia menyebut stok LPG 3 Kg lebih cepat habis sejak bulan lalu.
"Sekarang sudah terdata semua. Mayoritas yang beli konsumen akhir."
Baca Juga: Bagi Pengguna Gas Melon yang Belum Daftar di Pangkalan, Ini Solusi dari Pertamina
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menyampaikan sebagaimana arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pangkalan LPG 3 Kg wajib menjual minimal 80% stoknya ke konsumen akhir. Berlaku sejak 1 Maret 2023.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan kewajiban ini meningkat dari sebelumnya minimal 70% stok ke konsumen akhir, atau bertambah 10%.
Lebih lanjut dia mengatakan jika dibutuhkan, pangkalan bisa menjual LPG 3 Kg lebih dari 80%. "Pengecer bukan lembaga penyalur resmi LPG 3 Kg," ungkapnya.
Jelang Iduladha PT Pertamina Patra Niaga JBT melakukan penguatan stok. Brasto mengatakan penguatan stok di akhir pekan serta libur Iduladha dilakukan untuk mengantisipasi potensi naiknya kebutuhan energi di masyarakat khususnya LPG 3 kg.
Pertamina mengimbau masyarakat menggunakan LPG 3 kg sesuai peruntukannya yaitu rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. "Selain dari kelompok tersebut dapat menggunakan produk LPG nonsubsidi yang saat ini tersedia dalam kemasan Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
Advertisement

Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
Advertisement
Advertisement