Advertisement

Gas Melon Kosong Di Beberapa Pengecer DIY

Anisatul Umah
Selasa, 11 Juni 2024 - 16:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Gas Melon Kosong Di Beberapa Pengecer DIY Stok LPG 3 Kg kosong di salah satu pengecer Kotagede, Selasa (11/6 - 2024). Anisatul Umah/Harian Jogja.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg atau gas melon kosong di beberapa pengencer DIY. Salah satu pedagang eceran di Kotagede, Nafi mengatakan gas baru kosong kemarin sore. Biasanya per tabung dijual Rp20.000 tetapi karena langka dinaikkan jadi Rp21.000 per tabung.

"Karena langka dijual Rp21.000, yang lain ada yang lebih mahal," ucapnya ditemui Selasa, (11/6/2024).

Advertisement

Salah satu pedagang di Papringan Caturtunggal, Tati mengatakan tabung saat ini masih tersedia. Dijual dengan harga Rp22.000 per tabung. "Stok ada kami jual Rp22.000," tuturnya.

Baca Juga: Pembelian Gas Melon dengan KTP Mulai Diterapkan di Sleman, Warga: Ribet!

Pengecer lain, Rio di Caturtunggal, Rio mengatakan stok kosong sepekan ke belakang. Biasanya saat langka dijual Rp23.000 per kg, namun saat ini naik menjadi Rp25.000 per kg.

"Dari pangkalan sudah dibatasi. Harga tergantung stok, kalau langka mahal," tuturnya.

Sementara salah satu penjaga pangkalan LPG 3 Kg di Caturtunggal, Depok, Eti mengatakan penjualan ke pengecer memang dibatasi, 80% harus langsung ke konsumen.

Saat ini dia sebut stok tengah kosong, padahal jumlah tabung sudah ditambah dari 50 tabung jadi 80 tabung. Menurutnya dari Pertamina memang melarang untuk menjual banyak ke pengecer.

"Harus langsung ke konsumen akhir, mikro. Datang hari Kamis, Sabtu sudah habis," jelasnya.

Baca Juga: Pembelian Gas Melon per 1 Juni Wajib Pakai KTP

Menurutnya penjualan LPG 3 Kg tidak menentu, kadang baru disetor dua hari kemudian habis, kadang baru habis menjelang disetor lagi. Dia menyebut stok LPG 3 Kg lebih cepat habis sejak bulan lalu.

"Sekarang sudah terdata semua. Mayoritas yang beli konsumen akhir."

Baca Juga: Bagi Pengguna Gas Melon yang Belum Daftar di Pangkalan, Ini Solusi dari Pertamina

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menyampaikan sebagaimana arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pangkalan LPG 3 Kg wajib menjual minimal 80% stoknya ke konsumen akhir. Berlaku sejak 1 Maret 2023.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan kewajiban ini meningkat dari sebelumnya minimal 70% stok ke konsumen akhir, atau bertambah 10%.

Lebih lanjut dia mengatakan jika dibutuhkan, pangkalan bisa menjual LPG 3 Kg lebih dari 80%. "Pengecer bukan lembaga penyalur resmi LPG 3 Kg," ungkapnya.

Jelang Iduladha PT Pertamina Patra Niaga JBT melakukan penguatan stok. Brasto mengatakan penguatan stok di akhir pekan serta libur Iduladha dilakukan untuk mengantisipasi potensi naiknya kebutuhan energi di masyarakat khususnya LPG 3 kg.

Pertamina mengimbau masyarakat menggunakan LPG 3 kg sesuai peruntukannya yaitu rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. "Selain dari kelompok tersebut dapat menggunakan produk LPG nonsubsidi yang saat ini tersedia dalam kemasan Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Godean Sleman, Begini Ciri-cirinya

Sleman
| Rabu, 26 Juni 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement