Advertisement
Subsidi LPG 3 Kg Berbasis Orang di 2027, Pakar: Terlalu Lama!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menyalurkan subsidi LPG 3 Kg berbasis orang pada 2027 mendatang.
Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan penerapan skema ini di 2027 terlalu lama. Dia mengatakan jika pemerintah mau, penerapan skema ini sudah bisa dilakukan sejak dulu. Namun menurutnya pemerintah banyak coba-coba, pakai MyPertamina, KTP, hingga KK.
Advertisement
"Sebenarnya sangat mudah menurut saya, gunakan data Bansos gunakan kartu, ini sudah diterapkan juga untuk penjualan beras miskin," ucapnya, Sabtu (22/6/2024).
BACA JUGA: Pertamina Tambah Penyaluran Solar dan LPG 3 Kg Jelang Iduladha 2024
Menurutnya semakin lama skema ini diterapkan semakin banyak anggaran yang terserap untuk subsidi energi LPG 3 Kg. Pemerintah tinggal ikuti saja skema yang sama dan sudah berlaku untuk komoditas lain.
"Gak perlu sampai 2027, tahun depan bisa jika pemerintah serius," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan skema ini masyarakat yang punya kartu atau penanda lain bisa beli LPG 3 Kg dengan harga subsidi. Dan masyarakat yang tidak punya kartu tetap bisa membeli LPG 3 Kg namun dengan harga non subsidi.
Fahmy menyebut data yang digunakan untuk Bansos sudah spesifik by name by address. Tujuannya agar penyaluran subsidi bisa tepat sasaran. Ia berpandangan pembelian LPG 3 Kg menggunakan KTP tidak efektif.
"Jika diterapkan [berbasis orang] akan ada penghematan," lanjutnya.
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Pertamina Tambah 6,5 Persen Stok LPG 3 Kg Bersubsidi di Jateng dan DIY
Melansir dari JIBI/Bisnis.com Menteri ESDM, Arifin Tasrif memastikan skema penyaluran subsidi LPG 3 Kg berbasis penerima manfaat nantinya tidak akan seperti penyaluran bantuan sosial (Bansos).
Menurutnya pemerintah masih melakukan pendataan sebelum menerapkan penyaluran LPG 3 kg berbasis penerima manfaat, yang ditargetkan dimulai pada 2027. "Iya kan lagi proses pendataan. Kematangan data," kata Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
Advertisement
Jemparingan Jadi Potensi Wisata Kebudayaan di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia Tahun 2024
- Hanya Sepekan, Rp9,73 Triliun Modal Asing Kabur dari RI
- Komunitas Baju Bekas Ingin Ada Pengecualian Terbatas untuk Kebijakan Larangan Impor
- Hari Ini Harga Cabai Rawit Naik Lagi Jadi Rp45.170 per Kilogram
- Lima Tahun Di Bawah Kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Pengguna Mobil Listrik Alami Kenaikan
- 75 Juta Gen Z Indonesia Bisa Kesulitan Keuangan Gegara Tren YOLO dan FOMO
- WG Event Organizer Gelar Piala Srigala Offline Tournament Efootball Mobile 2025
Advertisement
Advertisement