Advertisement
Luhut Klaim Kehadiran Pabrik Baterai Mobil Listrik Hyundai Tingkatkan Komponen TKDN Capai 80 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, KARAWAN —Kehadiran pabrik sel baterai dari kongsi Hyundai-LG Energy Solutions diklaim akan membuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik Kona Electric mencapai 80%. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut kehadiran pabrik sel baterai mampu mengerek TKDN Kona Electric dari 40% menjadi 80%.
“Penggunaan baterai LG produksi dalam negeri pada Kona Electric membuat nilai TKDN yang awalnya 40 persen naik jauh lebih tinggi menjadi 80 persen. Ini menjadi langkah awal untuk mendorong nilai tambah dari industri dalam negeri,” katanya saat peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia pada Rabu (3/7/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Start dari PLN Wates, Kosmik Jogja Touring Motor Listrik Ke Pangandaran
Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung mengonfirmasi TKDN mobil listrik Kona Electric bisa menembus 80% seiring adanya sel baterai yang diproduksi secara lokal. Selain itusekitar 40% dari TKDN tersebut berasal dari komponen baterai saja.
Kehadiran pabrik sel baterai juga akan menjadi momen bagi Hyundai untuk melakukan ekspor mobil listrik ke negara Asia lainnya. “Hari ini adalah acara yang luar biasa karena kami menggunakan material dari indonesia untuk baterai yang diproduksi di sini, dan tertanam dalam mobil yang kami produksi di sini,” ujarnya. B
Sebagai informasi, Hyundai telah membuka pesanan atau pre-booking dari mobil listrik Kona Electric dengan harga resmi yang berkisar Rp500 juta. Mobil ini hadir dalam empat varian, yaitu Signature Long Range, Signature Standard Range, Prime Long Range, dan Prime Standard Range. Mobil listrik Kona Electric hadir dengan desain futuristik didukung oleh all-electric range (AER) yang jarak tempuhnya mencapai hingga lebih dari 600 km.
BACA JUGA : Pabrik Fasilitas Kendaraan Listrik Komersil Pertama di Indonesia Dibangun di Magelang
Di satu sisi, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk menanamkan sel baterai yang diproduksi lokal untuk mobil listrik Ioniq 5. Adapun, Ioniq 5 sudah mengantongi TKDN 40% dan mendapatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10%.
“Kami belum memutuskan detilnya, tapi saya pikir kami akan menggunakan baterai yang diproduksi di indonesia untuk Ioniq 5,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Tekan Risiko Kematin, Nelayan Diminta Pake Jaket Pelampung Saat Melaut
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement