Advertisement

Promo November

Tiket ke Singapura Mahal Mulai 2026, Ini Sebabnya

Lukman Nur Hakim
Kamis, 04 Juli 2024 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Tiket ke Singapura Mahal Mulai 2026, Ini Sebabnya Tiket pesawat / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Muncul kebijakan baru yang diterapkan di Singapura terkait dengan penerbangan yang menjadikan harga tiket tujuan negeri Singa bakal mahal.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa seluruh pesawat yang terbang dari Singapura diwajibkan untuk memakai bioavtur sebagai bahan bakarnya per 1 Januari 2026.

Advertisement

Nantinya, kata Eniya, biaya penggunaan bioavtur ini bakal dibebankan kepada penumpang sehingga harga tiket pesawat akan naik.

“Tiketnya [ke Singapura] akan lebih mahal, karena apa? Pesawat kita datang ke [Bandara] Changi, tiket pulangnya akan jauh lebih mahal karena sudah mewajibkan 1% bioavtur, dan harga bioavtur dibebankan ke tiket penumpang,” kata Eniya dalam Green Economy Expo di JCC Senayan, Kamis (4/7/2024).

Namun demikian, Eniya melihat langkah Singapura yang mewajibkan penggunaan bioavtur sebagai potensi bisnis. Untuk itu, menurutnya, perlu adanya persiapan dan langkah selanjutnya untuk mengikuti langkah Singapura.

“Jadi sekarang sudah global, situasinya itu saling berkaitan, ini pertamanya juga sudah mempersiapkan, karena kita ingin dorong dari palm based bioavtur juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eniya menuturkan, peta jalan pemakaian bioavtur di Indonesia saat ini sudah berada di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas (Kemenkomarves).

BACA JUGA: Peretasan PDNS, Dirjen Aptika Mengundurkan Diri, Peretas Bagikan Kunci Enkripsi secara Cuma-Cuma

“Dan kami sedang memberi masukan, jadi sekarang sedang konsensus juga di berbagai Kementerian untuk memberikan masukan tentang bioavtur,” ucap Eniya.

Adapun, pengembangan bioavtur di dalam negeri tengah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Green Refinery Kilang Cilacap telah memproduksi Bioavtur-SAF dengan kandungan bahan nabati 2,4%. Produksi bioavtur ini dilakukan melalui metode co-processing dan memiliki kapasitas 9.000 barel per hari.

Pada Oktober 2023, produk avtur dengan kandungan minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) sebesar 2,4% tersebut telah sukses dilakukan uji terbang komersial pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement