Advertisement

Ekonom Berharap Penurunan BI Rate Segera Diikuti Penurunan Suku Bunga Perbankan

Anisatul Umah
Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Ekonom Berharap Penurunan BI Rate Segera Diikuti Penurunan Suku Bunga Perbankan Ilustrasi replika uang di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (4 - 4).Bisnis Indonesia/Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada Juli 2025. Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo berharap turunnya BI Rate bisa segera diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan.

Menurutnya dengan turunnya suku bunga perbankan termasuk suku bunga investasi, maka realisasi investasi akan meningkat. Dampak lebih jauhnya lapangan kerja akan semakin terbuka.

BACA JUGA: Dalam 2 Hari, BMKG Catat 55 Kali Rentetan Gempa Bumi Terjadi di Probolinggo Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Dia menjelaskan realisasi investasi suatu industri akan menarik aktivitas industri lain, baik melalui keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang. Multiplier efeknya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Penurunan suku bunga acuan tersebut diharapkan segera diikuti penurunan suku bunga perbankan," ucapnya, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut dia mengatakan penurunan BI Rate dapat dipahami karena inflasi sampai bulan Juni relatif terkendali. Di samping itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga relatif stabil.

"Penurunan suku bunga acuan BI, dari 5,50% menjadi 5,25% dapat dimengerti," lanjutnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 15-16 Juli 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00%.

Advertisement

BACA JUGA: Hasil Monitoring Beras di Jogja, Belum Ditemukan Penyimpangan

Keputusan ini konsisten dengan semakin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 plus minus 1%, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta perlunya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya kedepan BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial akomodatif terus dioptimalkan dengan berbagai strategi untuk meningkatkan kredit/pembiayaan, menurunkan suku bunga, dan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, serta penguatan infrastruktur dan konsolidasi struktur industri sistem pembayaran," tuturnya. (**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

TIP TAP TOE: Ciptakan Momen Pernikahan Tak Terlupakan Milik Anda Sendiri

Sleman
| Sabtu, 19 Juli 2025, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement