Advertisement

Pinjol dan Judol Diduga Berdampak pada Penurunan Penjualan Sepeda Motor

Anisatul Umah
Senin, 15 Juli 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Pinjol dan Judol Diduga Berdampak pada Penurunan Penjualan Sepeda Motor Ilustrasi pinjol / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas mencatat penjualan sepeda motor pada 2024 lebih rendah dibandingkan 2019. Marketing Manager Astra Motor Yogyakarta, Henry Setiawan mengatakan di dua tahun ini kondisi objektifnya sama, tidak ada pandemi dan ada Pemilu.

Menurutnya meski belum pasti dia menduga judi online (Judol) dan pinjaman online (Pinjol) menjadi salah satu faktor. Bunganya yang besar saat terjadi telat atau gagal bayar akan berpengaruh pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Advertisement

Dia menjelaskan SLIK yang bermasalah menjadi kendala saat masyarakat mengajukan kredit, karena tidak lolos skoring. Sebab untuk meloloskan kredit dilakukan pengecekan data terlebih dahulu termasuk SLIK.

"Tahun 2019 kok lebih baik, dibandingkan 2024. Kami bilang BI Checking (SLIK)," ucapnya beberapa hari lalu.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) sepanjang Semester I 2024 penjualan sepeda motor nasional mencapai 3,17 juta unit untuk pasar domestik. Lebih rendah jika dibandingkan semester I 2023 yang mencapai 3,2 juta unit.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Eko Yunianto menjelaskan berdasarkan data layanan SLIK OJK DIY sampai semester I tahun 2024 ada 4.088 yang mengajukan layanan SLIK baik online dan offline atau walk in. Terdiri dari 4.075 perorangan, 13 Badan Usaha. Meningkat sebesar 84,73% dari periode yang sama 2023 sebanyak 2.213 permohonan data SLIK.

Menurutnya OJK DIY tidak memiliki data dan informasi yang cukup untuk dapat memastikan apakah penyebab lesunya penjualan kendaraan bermotor disebabkan karena maraknya Judol dan Pinjol. Sebab dalam proses layanan yang diberikan tidak ada informasi yang lebih detail terkait penyebab status non lancar pada data SLIK pemohon.

"Mungkin saja banyak faktor penyebabnya," tuturnya, Senin (15/7/2024). 

BACA JUGA: Ada Potensi ASN Terjerat Pinjol dan Judi Online, Ini Langkah yang Diambil Pemkab Sleman

Eko mengatakan saat ini platform Pinjol bukan merupakan pelapor SLIK. Namun demikian, pinjaman melalui platform Pinjol bisa saja tercatat pada SLIK apabila yang menjadi kreditur dalam proses pinjam meminjam tersebut adalah Lembaga Jasa Keuangan pelapor SLIK.

Perlu ada edukasi kepada masyarakat agar paham bahwa meminjam di platform peer to peer lending atau Pinjol tetap berpotensi menyebabkan riwayat kredit yang tercatat pada SLIK tidak baik/non lancar apabila konsumen menunggak atau wanprestasi.

OJK DIY meminta, apabila akan meminjam lewat Pinjol harus berpedoman pada beberapa prinsip. Di antaranya pinjam untuk keperluan produktif, sesuai kebutuhan dan kemampuan bayar, sebelum meminjam pahami manfaat dan resikonya, bunga maupun dendanya.

"Pinjam pada platform Pinjol yang legal, berizin dan diawasi OJK," lanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, riwayat SLIK yang tidak baik, artinya terdapat status kredit non lancar. Jika disebabkan karena debitur tidak memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan, maka wajib melunasi angsuran, denda, dan bunga sesuai perjanjian kredit.

Ia menyebut pelunasan angsuran tertunggak tersebut, tidak akan menghapus riwayat kredit non lancar debitur, data pada SLIK akan tetap tersimpan pada sistem sejak dicatatkan. Pihak Lembaga Jasa Keuangan hanya akan mencantumkan 'lunas' namun riwayat non lancar tidak terhapus.

Eko menjelaskan data SLIK yang dicetak oleh sistem adalah data riwayat kredit selama 24 bulan terakhir dari saat pengajuan SLIK. "Sehingga apabila pelunasan dilakukan dalam periode tersebut, riwayat kredit non lancar akan muncul," tuturnya. (Anisatul Umah)

Data penjualan motor domestik dari AISI:

Tahun 2024:

Januari  592.658 unit
Februari 558.685 unit
Maret    583.747 unit
April    419.136 unit
Mei      505.670 unit
Juni     511.098 unit

Total: 3.170.994 unit

Tahun 2023:

Januari  615.416 unit
Februari 575.502 unit
Maret    633.155 unit
April    354.323 unit
Mei      529.771 unit
Juni     493.763 unit

Total: 3.201.930 unit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Calon Walikota Jogja Diminta Ciptakan Tata Ruang Seimbang

Jogja
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement