Advertisement
Mulai Bulan Ini, SPKLU Hyundai Tak Bisa Dipakai Mobil Merek Lain
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mulai Agustus 2024, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membatasi penggunaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk merek lain. Kini, SPKLU tersebut dibuat eksklusif khusus untuk mobil listrik merek Hyundai Group.
Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan ketersediaan infrastruktur SPKLU hingga saat ini masih menjadi salah satu kekhawatiran para pemilik mobil listrik di Indonesia.
Advertisement
Alhasil, Hyundai berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur pengisian daya mobil listrik, sesuai arahan pemerintah. Selain itu, menurutnya, pembatasan penggunaan SPKLU untuk kendaraan merek lain itu sesuai dengan Peraturan Presiden tentang Instalasi Listrik Privat (ILP).
Lebih lanjut, dia mengatakan, sejauh ini penjualan mobil listrik Hyundai telah melebihi 10.000 unit sehingga Hyundai memprioritaskan konsumennya untuk mengisi daya di SPKLU milik perusahaan.
"Jadi, daripada konsumen Hyundai merasa bahwa layanan yang kami berikan dia mesti antre panjang karena non-brand Hyundai juga ikut antre di situ. Kami sekarang memberikan prioritas ke konsumen kami,” ujar Frans di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Sebelumnya, SPKLU Hyundai bisa juga digunakan oleh merek lain yang kompatibel dengan standar CCS2 atau combined charging system 2. Namun, per Agustus 2024, mobil listrik merek lain sudah tidak bisa menggunakan SPKLU Hyundai tersebut.
Adapun, di segmen mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV), pabrikan asal Korea Selatan itu telah memasarkan beberapa produk di Indonesia,yaitu Ioniq 5, Ioniq 6, Ioniq EV, hingga Kona EV.
Dia pun tidak menampik bahwa langkah Hyundai untuk menerapkan SPKLU secara eksklusif itu menimbulkan spekulasi terkait dengan ketatnya persaingan di segmen mobil listrik, terutama maraknya mobil listrik asal China yang mulai menjamur di Tanah Air saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Melonjak, Rp1.465 Juta per Gram
- Peringatan Gempa Megathrust, PHRI DIY: Picu Geliat Wisata Menurun
Advertisement
BEDAH BUKU: Ekstrak Pegagan Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Cegah Tengkes
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- 10 Tahun Pertumbuhan Ekonomi Nasional Stabil di Tengah Gejolak Global, Terjaga di DIY
- BI: Surplus Neraca Pedagangan Jadi Modal Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini (18/9) Turun Tipis, Termurah Rp770.000
- Honda Auto Expo 2024 Digelar di Pakuwon Mall, Targetkan 150 Booking
- Pakar Pertanian UMY Ungkap Plus dan Minus Subsidi Pupuk Diganti Jadi BLT
- Tok! Per September 2024, BI Turunkan Suku Bunga jadi 6 Persen
- Omega Hotel Management Rayakan Anniversary ke-11, Mengusung Tema "A Decade Plus One - Redefining & Elevating Hospitality"
Advertisement
Advertisement