BPS Catat Impor Bahan Baku Naik 17,21 Persen pada Juli 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang secara bulanan dan tahunan.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan secara bulanan nilai impor bahan baku/penolong naik sebesar US$2,35 miliar atau 17,21% (month-to-month/mtm) menjadi US$16,03 miliar.
Advertisement
"Bahan baku penolong menyumbang setidaknya 73,73% dari total impor untuk bulan Juli 2024," kata Amalia dalam rilis BPS, Kamis (15/8/2024).
Secara tahunan, nilai impor bahan baku/penolong juga mengalami kenaikan 15,71% (year-on-year/yoy) dari US$13,92 miliar pada Juli 2023.
Hal ini juga diikuti kenaikan impor barang modal secara bulanan yang naik US$636,1 juta atau 21,21% mtm menjadi US$3,64 miliar pada Juli 2024. Sedangkan, secara tahunan naik 2,04% dari US$3,56 miliar pada Juli 2023.
BACA JUGA: BPS Sebut Tingkat Kemiskinan RI Turun ke Level Terendah Selama 10 Tahun Terakhir
Sementara itu, nilai impor barang konsumsi naik US$298,3 juta atau sebesar 16,79% mtm menjadi US$2,07 miliar. Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi turun 0,81% yoy dari US$2,09 miliar.
"Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi mengalami penurunan sedangkan nilai impor bahan baku penolong dan barang modal mengalami peningkatan," ujarnya.
Sebagai informasi, nilai impor secara keseluruhan pada Juli 2024 tercatat US$21,74 miliar atau naik 17,82% dari bulan sebelumnya. Impor migas senilai US3,56 miliar naik 8,78% secara bulanan, sementara impor nonmigas senilai US$18,18 miliar naik 19,76% secara mtm.
"Meningkatnya nilai impor secara bulanan disebabkan peningkatan nilai impor nonmigas dgn andil sebesar 16,62% sementara andil peningkatan nilai impor migas sebesar 1,56%," tuturnya.
Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07% danNilai impor migas dan nonmigas masing-masing naik sebesar 13,59% dan 10,60%. Adapun, nilai impor migas didorong oleh peningtakan volume dan peningkatan kata-kata harga agregat.
"Kelompok migas yang mengalami peningkatan nilai impor cukup tinggi adalah impor hasil minyak yang meningkat sebesar 30%. Sementara itu, peningkatan nilai impor nonmigas lebih didorong oleh kenaikan volume yang sebesar 31,74%," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
- Boikot Belanja Barang akibat PPN 12%, Begini Respons DJP DIY
- Berencana Tutup 13 Gerai Sepanjang 2024, Begini Perjalanan Matahari Dept. Store di Indonesia
Advertisement
Advertisement