Advertisement
Omzet Jogja Fashion Week 2024 Capai Rp1,8 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Omzet yang dihasilkan Jogja Fashion Week edisi ke-19 pada 2024 ini nilainya tidak sedikit. Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mencatat omzetnya mencapai Rp1,8 miliar.
JFW 2024 yang berlangsung selama empat hari, dari 22 Agustus 2024 sampai Minggu (25/8/2024) menghadirkan 147 desainer, 116 model, 975 mode fesyen dengan 10 kali peragaan busana.
Advertisement
Adapula 92 gerai industri kecil menengah, tiga gerai island, 48 gerai desainer busana serta 25 IKM mandiri kolaborasi kementerian, asosiasi, dan swasta, dengan menampilkan aneka jenama unggulan DIY dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju wastra hingga baju modern.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti menuturkan mewujudkan Jogja sebagai pusat fesyen dunia merupakan sebuah cita-cita yang muncul seiring dengan berkembangnya perancang mode, tren fesyen dan industri fesyen kelas dunia yang ada di Jogja.
“JFW jadi salah satu cara untuk mewujudkan hal itu. Butuh kolaborasi dari berbagai elemen untuk menjadikan Jogja sebagai pusat fesyen dunia,” ungkapnya dalam penutupan JFW 2024, Minggu.
Untuk edisi ke-19 ini, Syam menuturkan JFW bersamaan dengan perayaan 75 tahun hubungan Indonesia-Australia dan juga kerja sama sister city antara Victoria dan Jogja yang selama ini sudah terjalin.
Selain nilai omzetnya yang mencapai Rp1,8 miliar, Disperindag mencatat selama empat hari pelaksanaan, JFW dihadiri sedikitnya 6.000 pengunjung untuk peragaan busana dan 5.000 pengunjung stan-stan pameran.
Salah satu yang di hari terakhir menggelar peragaan busana adalah Temma Prasetio. Ini menjadi kali pertama bagi desainer menswear ini menampilkan koleksi bertema Rebirth di JFW.
Dengan misi untuk mengembangkan wastra Indonesia, pada presentasi penutup JFW 2024 kali ini Temma menyuguhkan koleksi kolaborasi dengan perajin lokal dari Nusa Tenggara Timur dengan mengangkat kain tenun yang pernah dimentori Temma bersama Dekranasda NTT.
“Rebirth menggambarkan lahirnya cara berdandan pria Indonesia yang baru dengan tidak hanya menggunakan setelan jas atau kemeja biasa. Pria Indonesia bisa berbusana dengan ekspresi yang lebih bebas,” ungkap Temma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cegah Rabies, Pemkot Semarang Gelar Vaksinasi & Sterilisasi Kucing Anjing
- Polres Demak Gagalkan Pengiriman Bahan Baku Miras Racikan Es Moni dari Grobogan
- Jonatan Christie Melaju ke Semifinal Hong Kong Open 2024 Berkat Percaya Diri
- 7 Satwa Milik BKSDA Jatim Dijual, Direktur Madiun Umbul Square Diperiksa Polisi
Berita Pilihan
- Peringatan Gempa Megathrust, PHRI DIY: Picu Geliat Wisata Menurun
- Stabilisasi Harga Beras, Disperindag DIY Ajukan Usulan Tambahan Anggaran untuk Operasi Pasar
- Daya Beli Menurun, Penggunaan Layanan Buy Now Pay Later Justru Meningkat, Indef: Hati-hati Kredit Macet!
- Hingga September 2024, Belum Ada Perusahaan DIY Daftar IPO, Ini Kendalanya
- Profil Dirut Baru Bulog Wahyu Suparyono Penganti Bayu Krisnamurthi
Advertisement
Hajad Dalem Sekaten, 68 Gendhing Mengalun dari Pagongan Masjid Gedhe
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angkat Produk Lokal, Alfamart Pasarkan 8 Produk UMKM Kota Jogja
- Tentrem Cultural Week Padukan Kuliner dan Budaya
- PP Kesehatan Diberlakukan, Pabrik Rokok Bakal Merugi Rp200 Triliun Per Tahun
- Resmi Jadi Official Airline Motogp Mandalika 2024, Garuda Indonesia 8.000 Kursi
- Kemenperin Bakal Tambah Kuota Subsidi Motor Listrik Tahun Depan
- China Jadi Negara Pertama Dunia dengan Penjualan Kendaraan Listrik Lebih dari 1 Juta Sebulan
- Kotta GO Hotel Yogyakarta Siapkan Penawaran Special Meeting GO Lucky, Arisan & Birthday Package
Advertisement
Advertisement