Advertisement
GIPI DIY Sebut Kunjungan Wisata Agustus Tak Setinggi Tahun Lalu, Ternyata Ini Biangnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut kunjungan wisata ke DIY disepanjang Agustus 2024 sudah cukup bagus meski memang tidak sebanyak Agustus tahun lalu.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan meski lebih rendah tapi selisihnya tidak terlalu lebar. Dia menjelaskan penurunan ini disebabkan beberapa faktor, termasuk semakin majunya wisata di negara kompetitor Indonesia.
Advertisement
Menurutnya belum lama ini ada berita bahwa wisata Indonesia disalip Vietnam. Peringkat pertama ada Thailand, disusul Malaysia, Singapura, dan Vietnam, baru Indonesia.
Oleh karena itu, mestinya dilakukan inovasi-inovasi untuk bisa berkompetisi di Asia Tenggara. Menurutnya perlu ada review skala nasional sebab pengaruhnya cukup besar. "Belum sebanyak Agustus tahun lalu, harapannya kan naik bukan di bawahnya," ucapnya, Rabu (28/8/2024).
Bobby mengatakan ada juga pergerakan yang menggeser leading sebelumnya dan kini diduduki Thailand. Sementara Singapura dari sisi kunjungan di peringkat 2 atau 3, tetapi di sana ada pergeseran produk. Lebih fokus pada kualitas daripada jumlah kunjungan.
Indonesia, kata Bobby, perlu review agar jangan sampai disalip lagi oleh negara tetangga, apabila tidak ada perubahan yang signifikan. Saat ini promosi belum semasif negara tetangga.
Lebih lanjut dia mengatakan, tren wisata di 2024 lebih ke deep experience, pleasure, wellness, hal-hal seperti ini belum diikuti di lapangan. Dengan adanya perubahan produk mestinya jadi dorongan bersama. "Iya pasti [harus ikut tren] kalau gak mau ditinggal."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kebijakan WFA Buat Pergerakan Penumpang Kereta Lebih Merata
- Pemerintah Bakal Bangun Rumah Subsidi untuk Nakes, Guru, Nelayan, dan Wartawan
- Bendahara Negara Yakin Lebaran Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
- Juli, 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk
- TIPS KELOLA UANG: Jurus Atur THR untuk Keuangan yang Sehat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement