Advertisement
Johann Rupert Jadi Orang Terkaya di Afrika, Berikut Profilnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Johann Rupert menjadi orang terkaya di Afrika, menyalip Aliko Dangote dari Nigeria, yang sebelumnya memegang posisi teratas.
Dilansir BBC, Rupert yang merupakan pengendali perusahaan barang mewah terbesar di dunia Richemont, di belakang merek seperti Cartier dan Montblanc mengalami lonjakan kekayaan bersih US$1,9 miliar menjadi US$14,3 miliar, menempatkannya pada posisi ke-147 secara global, 12 peringkat di atas Dangote.
Advertisement
Sementara itu, Bloomberg melaporkan kekayaan taipan Nigeria tersebut justru turun sebesar US$1,7 miliar tahun ini, sehingga kekayaan bersihnya menjadi US$13,4 miliar
Peningkatan kekayaan bersih Rupert didorong oleh kinerja yang kuat di sektor barang mewah. Selain Richemont yang berbasis di Swiss, kepemilikannya yang lain termasuk Remgro, perusahaan investasi Afrika Selatan dengan saham di lebih dari 30 perusahaan juga mendorong kekayaannya.
Rupert mewarisi bisnis keluarga dari ayahnya, Anton Rupert, dan telah mengembangkannya dari yang sebagian besar bergerak di bidang tembakau menjadi usaha barang mewah bernilai miliaran dolar.
Selain menjadi pebisnis, Rupert juga aktif tentang isu politik dan lingkungan di Afrika Selatan dan berkampanye menentang kekuasaan minoritas kulit putih. Dia telah menerima beberapa penghargaan atas kegiatan bisnisnya.
Miliarder itu tinggal di Cape Town, di mana dia memiliki rumah mewah, tetapi dia juga memiliki properti di Jenewa dan London.
Profil Johann Rupert
Pria kelahiran 1 Juni 1950 itu tumbuh besar di Stellenbosch, Afrika Selatan. Dia kemudian menempuh pendidikan tinggi di jurusan ekonomi dan hukum perusahaan di Paul Roos Gymnasium dan University of Stellenbosch.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia mulai mengejar karir di bidang bisnis, dan kemudian mendirikan Rand Merchant Bank pada 1979 ketika dia kembali ke Afrika Selatan setelah bekerja dan belajar di New York selama lima tahun. Di sana dia menjabat sebagai Chief Executive Officer dan kemudian menjadi Ketua Non-Eksekutif.
Pada 1985 dia kembali ke usaha keluarga, dia ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Rembrandt Group Ltd, perusahaan tembakau dan alkohol milik ayahnya yang didirikan sejak 1940.
Selanjutnya, pada 1988 dia melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan Richemont, dan didapuk sebagai CEO Richemont SA dan Direktur Pelaksana Compagnie Financière Richemont AG.
Pada 2002 dia kemudian diangkat sebagai Ketua sekaligus CEO Compagnie Financière Richemont SA.
Selain memilki pengaruh besar di belakang Richemont, Rupert juga berperan penting di Vodacom, grup spesialis komunikasi seluler di Afrika. Dia juga berperan penting dalam mendirikan Tracker Network (Pty) Ltd, yang berspesialisasi dalam sistem pemulihan kendaraan curian.
Namun, pada 2005 Rupert menjual Vodacom ke Vodafone seharga 21 miliar rand Afrika, atau sekitar Rp19,17 triliun melalui restrukturisasi VenFin Limited.
Pada 2006 dia juga sempat diangkat sebagai Ketua Peace Parks Foundation dan juga dianugerahi gelar Doktor Kehormatan di bidang Perdagangan oleh Nelson Mandela Metropolitan University pada 2008.
Lalu pada awal 2009 dia diangkat sebagai “Officier” dari “Ordre National de la Légion d’Honneur” Prancis oleh Presiden Prancis. Dia lantas menjadi anggota Dewan Penasihat di Nelson Mandela Children's Fund sejak didirikan.
Sebagai anggota pendiri Small Business Development Corporation pada 1979, dia kini juga menjadi Ketua organisasi yang berganti nama menjadi Business Partners Ltd. dan pada 2009 dia terpilih sebagai Rektor University of Stellenbosch tempatnya dulu berkuliah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
Advertisement

Majelis Buruh: BSU Perlu Sasar Pekerja Informal dan Didukung Program Jangka Panjang
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Gandeng Dinas Kelautan dan Perikanan, Dukung Program Konservasi Penyu di Kabupaten Cilacap
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Honda Srawung Spot di Mandala Krida Expo
- Pakar UGM Sebut Produksi Beras Tahun Ini Tertinggi dalam Tujuh Tahun Terakhir
- Kembangkan Budaya Keselamatan Berkendara di Safety Riding Camp 2025 Bersama Yayasan AHM
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Hari Ini PT KAI Daop 6 Bagi-Bagi 750 Cup Kopi Gratis di Stasiun Yogyakarta
Advertisement
Advertisement