Advertisement

39.856 Pelajar Se-DIY Ikuti Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital

Media Digital
Senin, 02 September 2024 - 19:57 WIB
Arief Junianto
39.856 Pelajar Se-DIY Ikuti Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital Kegiatan Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital 2 tingkat SMA/SMK/MA sederajat. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY menggelar Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital #2 tingkat SMA/SMK/MA sederajat yang dibiayai oleh Dana Keistimewaan DIY. Sebanyak 39.856 pelajar DIY turut berpartisipasi dalam olimpiade ini.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menyampaikan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memiliki ketugasan utama berkaitan dengan pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan, khususnya berkaitan dengan objek kebudayaan bahasa di dalamnya ada tulisan dan lisan. Kegiatan olimpiade ini menjadi salah satu upaya pelestarian.

Advertisement

Dia menyampaikan bahasa dan aksara tidak lepas kaitannya dengan teknologi. Oleh karena itu inovasi-inovasi harus dilakukan. Olimpiade ini, kata Aris, di dalamnya ada sisi pendidikan, pemberdayaan, dan pelibatan komunitas. Sehingga ke depan diharapkan bisa menjadi ikon dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY.

"Menjadi bagian dari cara kami memelihara dan mengembangan kebudayaan di DIY," ucapnya dalam acara talkshow Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital di Jogja TV, Senin (2/9/2024).

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya, mengatakan Dikpora DIY juga memiliki tugas ikut menjaga dan melestarikan budaya DIY, termasuk di dalamnya bahasa dan aksara Jawa. Bahasa Jawa menjadi muatan lokal yang wajib diberikan kepada para siswa.

Menurutnya Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital #2 menjadi salah satu perangsang bagi siswa untuk mengembangkan dan melatih kemampuan mereka dalam memahami Bahasa Jawa. Sekaligus memahami aksara Jawa. Di DIY Bahasa Jawa menjadi bahasa ibu, sehingga perlu dilestarikan agar tidak hilang.

"Tahun ini adalah pelaksanaan kedua dan ternyata peminatnya lebih tinggi. Mudah-mudahan Bahasa Jawa menjadi budaya keseharian kita," katanya.

Kepala Panitia Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa, Slamet Nugroho, mengatakan lomba diikuti sebanyak 39.856 peserta, kemudian disisihkan menjadi 50 peserta dari setiap kabupaten/kota. Lalu dari 50 peserta ini dilombakan dan diambil 1 peserta mewakili kabupaten/kota.

Sebagai penghargaan di setiap kabupaten/kota diambil juara 1,2, dan 3 serta diberikan sertifikat. Dia menjelaskan olimpiade ini dilaksanakan dengan sistem pengawasan yang ketat, sehingga dipastikan tidak ada kecurangan. "Kami harapkan anak-anak yang lolos olimpiade ini bisa menjadi duta bahasa, duta aksara, dan duta Bahasa Jawa," ungkapnya.

Beberapa kemampuan yang dinilai dalam olimpiade ini di antaranya kemampuan mengalihaksarakan Jawa ke latin dan dari latin ke Jawa. Kemudian pengetahuan tentang keistimewaan Jogja, tata letak Keraton beserta filosofinya, dan pengetahuan umum budaya Jogja.

"Pengetahuan tentang museum, tempat pariwisata, tentang makanan tradisional, jadi materi olimpiade," jelasnya.Ketua MGMP Bahasa Jawa, Sinar Indra Krisnawan menyampaikan bahasa dan aksara Jawa di DIY khususnya bagi pelajar agak sedikit dikesampingkan. Olimpiade ini menjadi kesempatan untuk mengangkat bahasa dan aksara Jawa.

Ia mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru pengampu Bahasa Jawa di seluruh DIY khususnya SMA/SMK/MA. Sehingga antusiasme pelajar dalam olimpiade ini sangat tinggi. "Ini tidak lepas dari dukungan Disdikpora, ada kurikulum muatan lokal wajib Bahasa Jawa." (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tenggelam Dalam Lautan Buku, Ini Rekomendasi Perpustakaan di Jogja

Jogja
| Minggu, 15 September 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement