Advertisement
Ini Penyebab Penerbangan Langsung Bangkok-Jogja Belum Terealisasi, GIPI DIY: Masih Transit di Soekarno-Hatta
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut sampai saat ini belum ada update penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta International Airport (YIA).
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan saat diskusi dengan Angkasa Pura disampaikan bahwa Thai Airways tidak hanya berpikir tentang jumlah penumpang, namun juga kargo.
Advertisement
Sehingga karena ada kepentingan bisnis di Jakarta sehingga penerbangan tidak langsung ke YIA akan tetapi transit dahulu ke Bandara Internasional Soekarno–Hatta, sehingga akan mengurangi penumpang ke YIA. Alhasil belum maksimal seperti harapan awal.
"Bayangkan yang pakai itu, tadinya program ke YIA tapi transit di Jakarta," ucapnya, Selasa (24/9/2024).
BACA JUGA: Tambah Tiga Rute, Kini Bandara YIA Memiliki 17 Rute Penerbangan Domestik
Bobby mencontohkan jika saat transit 60% nya berhenti di Jakarta maka yang ke YIA hanya sisa 40%. Artinya turis khususnya dari Thailand yang mau ke Yogyakarta sudah berkurang banyak.
Akan tetapi GIPI DIY menghargai upaya yang telah dilakukan oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mentrigger untuk membawa wisatawan Thailand masuk ke Yogyakarta. Meski harus berhenti dulu di Bandara Internasional Soekarno–Hatta.
Sementara itu terkait rencana penerbangan charter Bangkok-YIA sampai saat ini juga belum ada kabar terbaru yang diterima oleh industri.
"Gak direct sebenarnya karena dia pindah pesawat. Ini mudah-mudahan jadi trigger direct flight," ucapnya.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin menyampaikan terkait rencana penerbangan charter berdasarkan informasi terakhir dari AirAsia dan InJourney sedang dilakukan penjajakan dengan operator lainnya yakni Thai Airways.
"Masih demikian [target Oktober], saya cek lagi ke ke AirAsia ya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
Advertisement
Hari Pertama Kampanye, Ketiga Paslon Kota Jogja Belum Banyak Bergerak
Advertisement
Melihat Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani, Selalu Ramai Pengunjung
Advertisement
Berita Populer
- Ini Penyebab Penerbangan Langsung Bangkok-Jogja Belum Terealisasi, GIPI DIY: Masih Transit di Soekarno-Hatta
- Frontliner Championship BPDSI 2024: Satpam dan Teller Bank BPD DIY Berhasil Raih Gelar Juara
- Gaming Fever Terbesar Asia, MSI Bersinar di Tokyo Game Show 2024
- Data Wisnus Perdana Dirilis, GIPI DIY: Jadi Panduan Bisnis Plan 2025
- Pakar Ekonomi Prediksi Inflasi DIY Masih Berlanjut di September 2024
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Ksatria JNE Bogor Haggies Mugara Raih Medali Emas dan Perak PON XXI Aceh-Sumut
Advertisement
Advertisement