Advertisement

Promo November

Ekonom UGM Berharap Pemerintahan Baru Fokus ke Sektor Pertanian

Anisatul Umah
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 17:27 WIB
Ujang Hasanudin
Ekonom UGM Berharap Pemerintahan Baru Fokus ke Sektor Pertanian Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keterangan pers seusai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kaprodi S3 Ilmu Ekonomi FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Catur Sugiyanto berharap kepada pemerintahan baru nanti untuk fokus pada sektor pertanian. Khususnya terkait ketahanan pangan.

Dia menjelaskan di masa depan ketidakpastian akan semakin tinggi. "Sehingga ketahanan pangan harus semakin diperkuat," ucapnya, Jumat (18/10/2024).

Advertisement

Selain itu, menurutnya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil, koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus benar-benar nyata. Sebab mereka butuh pendampingan, bukan persaingan apalagi bersaing dengan perusahaan multinasional.

Ia menyarankan agar pemerintah fokus memberikan pendampingan kepada UMKM dan petani. Di mana kontribusinya lebih dari 90 persen kelompok usaha dan lebih dari 60 persen penduduk.

"Fokus mendampingi UMKM dan petani," lanjutnya.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Dilantik 20 Oktober, Ini Pesan dan Harapan Sultan Jogja

Ekonom UGM, Akhmad Akbar Susamto menyampaikan jelang pergantian pemerintahan kondisi ekonomi nasional bisa dibilang tidak terlalu buruk. Sebab ekonomi masih tumbuh di angka 5 persen. Akan tetapi yang dihadapi dari sisi ketahanan ekonomi.

Pasca pandemi jumlah pekerja sektor informal jauh lebih besar yakni 84,13 juta orang atau setara dengan 59,17 persen dari total pekerja. Sehingga kondisi ketenagakerjaan belum pulih sepenuhnya.

Pemerintahan baru menurutnya akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam sisi pemerintahannya sendiri. Kementerian Keuangan menyatakan terjadi defisit anggaran APBN per Juli 2024 sebesar Rp93,4 triliun.

"Walaupun dinyatakan angka tersebut masih sesuai dengan rancangan APBN, tapi perlu diperhatikan bahwa hal ini berdampak pada ruang fiskal pemerintah," ucapnya dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 08:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement